Inilah Bom dan Peluru Artileri Israel untuk Menyerang Gaza
Insinyur-insinyur Palestina di Jalur Gaza mengumumpulkan bom dan peluru artileri yang belum meledak, yang digunakan militer rezim Zionis Israel untuk menyerang perumahan penduduk di wilayah tersebut.
Militer rezim Zionis Israel masih melanjutkan serangan udaranya ke Gaza hingga hari ini, Sabtu (13/1/2024). Jet-jet tempur Israel terus mengebom perumahan penduduk.
Serangan udara juga dilancarkan Angkatan Udara Israel ke Khan Yunis dan menyebabkan warga sipil terutama anak-anak menjadi korbannya. Seorang gadis yang terluka telah dibawa ke rumah sakit.
Pasukan rezim Zionis Israel menembakkan peluru artileri ke arah sebuah bus di Deir al-Balah, Gaza tengah, pada hari Sabtu, 13 Januari 2024, dan menimbulkan kebakaran.
Sebelumnya, rezim Zionis sengaja melancarkan serangan udara ke arah tim evakuasi dan penyelamat di Khan Yunis, pada hari Kamis, 11 Januari 2024.
Di sisi lain, baku tembak antara tiga pejuang Palestina dan pasukan rezim Zionis meletus di dekat pemukiman ilegal Adora, dekat al-Khalil, pada hari Jumat.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah syuhada akibat agresi militer rezim Zionis di berbagai wilayah Jalur Gaza meningkat menjadi 23.708 syuhada, dan jumlah korban luka meningkat menjadi 60.500 orang
70 persen korban serangan Zionis adalah perempuan dan anak-anak. Sebanyak 312 tenaga medis juga gugur syahid akibat serangan Israel. Selain itu, 106 jurnalis juga menjadi korban serangan brutal militer rezim Zionis.
Militer Israel secara sengaja menyerang 142 pusat kesehatan dan menutup 23 rumah sakit dan 53 pusat kesehatan. Kemenkes Palestina memperingatkan risiko kelaparan bagi 1,9 juta pengungsi yang membutuhkan air, makanan dan obat-obatan.
Berlanjutnya agresi militer rezim Zionis di Gaza berlangsung di saat Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda memulai sidang pertama pengaduan Afrika Selatan terhadap rezim Zionis atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. (RA)