Terorisme Air Kunci Kelanjutan Rezim Zionis
Dalam Kongres Zionis pertama di Basel, Swiss, pada bulan Agustus 1897, dikatakan bahwa tanpa air, pembentukan pemerintahan Zionis tidak akan mungkin terjadi. Sekarang, selain ancaman teroris dan instabilitas, rezim Zionis menciptakan krisis air bagi negara-negara Arab, termasuk Lebanon, Yordania, Suriah dan Palestina.
Pada musim gugur tahun 2023, Proyek Stasiun Pompa Air Wazzani, stasiun pompa air terbesar di Lebanon selatan, dihancurkan oleh serangan udara Israel.
Ahmed Al-Mohammed, seorang pejabat lokal Lebanon, mengatakan, Serangan Israel telah merusak peralatan listrik, pompa dan jaringan distribusi proyek air dan menyebabkan terhentinya pemompaan air ke banyak desa dan kota di wilayah perbatasan.
Serangan udara dan artileri rezim Zionis di perbatasan Lebanon telah menyebabkan kekurangan air minum, dan penduduk perbatasan menyediakan air yang mereka butuhkan dengan mengumpulkan air hujan dan mengalirkannya melalui pipa plastik dari atap rumah mereka.
Di daerah lain, penduduk desa Lebanon terpaksa menggali sumur, yang membahayakan kesehatan mereka.
Yordania, seperti halnya Lebanon, mengalami situasi serupa pada tahun 2023.
Sejak penandatanganan perjanjian perdamaian antara Yordania dan Israel pada tahun 1994, rezim ini telah berkomitmen untuk menyediakan antara 25 hingga 50 juta meter kubik air Yordania setiap tahunnya, tapi rezim ini telah berulang kali melanggar komitmen tersebut.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi telah mengumumkan bahwa dia tidak bisa duduk di samping menteri Zionis dan menandatangani perjanjian air dan listrik ketika Israel terus membunuh rakyat Gaza.
Upaya Israel untuk memperparah krisis air di negara-negara membuat Lebanon, Suriah, Palestina, dan Yordania menghadapi kondisi sulit.
Pada saat yang sama, Otoritas Palestina memiliki sebagian kecil wilayah perairan pegunungan di Tepi Barat Sungai Yordan dan sedang menghadapi masalah serius.
Di sisi lain, pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan telah membuat Suriah kehilangan sumber air di Danau Al-Jalil.
Israel mengandalkan akuifer pesisir dan akuifer pegunungan, keduanya terletak di bawah Gaza dan di bawah Tepi Barat. Air permukaan Israel sebagian besar terkonsentrasi di utara dan timur, dan mengambil sumber Sungai Yordan telah mempersulit situasi di Yordania dan Suriah.
Tel Aviv telah menciptakan proyek yang disebut Transfer Air Nasional, yang terdiri dari kanal, jaringan pipa dan stasiun pompa, dan akan mengangkut air dari Danau Al-Jalil dari daerah utara yang kaya air ke bagian tengah dan selatan.
Danau Masada di utara kota Quneitra dan timur Masada, serta Danau Tiberias atau Danau Galilea antara Golan dan Palestina serta sungai-sungai yang airnya tinggi seperti Sungai Yordan di sebelah barat Golan dan Roqad di utara Golan telah menyebabkan rezim Zionis tetap berada di wilayah ini sebagai daerah jajahannya.
Yang jelas adalah bahwa Israel memulai terorisme air setengah abad yang lalu dan saat ini, ketika perang air menjadi isu yang mungkin terjadi di Asia Barat, Tel Aviv tidak akan menghentikan terorisme yang menyebabkan krisis ini.(sl)