Syeikh Naim Qassem: Israel Ingin Caplok Lebanon Dicegah Hizbullah, Dibela AS
Apr 19, 2025 18:43 Asia/Jakarta
-
Sekjen Hizbullah Lebanon Syeikh Naim Qassem
Pars Today – Sekjen Hizbullah Lebanon, mengatakan jika tidak ada perlawanan dari Hizbullah, maka Rezim Zionis, pasti sudah melanjutkan agresi-agresinya ke Lebanon.
Syeikh Naim Qassem, Jumat (18/4/2025) malam, dalam pidatonya menjelaskan bahwa perlawanan Lebanon, telah menghentikan Israel, di perbatasan selatan (perbatasan Palestina pendudukan), dan mencegah rezim ini mencapai tujuannya.
Ia menambahkan, Hizbullah mencegah kemajuan pasukan Israel, dan memaksa rezim ini berhenti. Jika tidak ada perlawanan dari Hizbullah, Rezim Zionis, sekarang sudah melanjutkan agresinya di selatan Lebanon.
Menurut Sekjen Hizbullah, Rezim Israel, adalah rezim yang ekspansionis, dan tidak puas hanya dengan menduduki Palestina, tapi ingin menduduki Lebanon juga.
Pada saat yang sama, Syeikh Naim Qassem, mengatakan bahwa Hizbullah Lebanon, memegang komitmen kesepakatan gencatan senjata secara penuh.
“Rezim Zionis, sejak ditandanganinya kesepakatan gencatan senjata dengan Lebanon, lebih dari 2.700 kali melancarkan serangan ke Lebanon,” imbuh Sekjen Hizbullah.
Ia menegaskan, “Selama perlawanan berdiri di samping Angkatan Bersenjata, dan rakyat Lebanon, maka Rezim Zionis, tidak akan pernah bisa mencapai tujuan-tujuannya.”
Sebelumnya Syeikh Ali Damoush, pada hari Jumat menegaskan, tumor yang telah mencabik-cabik Lebanon, dan kawasan Asia Barat, adalah Israel, yang dibantu AS.
Ia menambahkan, “Tujuan asli AS di Lebanon adalah melindungi Israel, dan membantu rezim ini dalam memperkuat dominasinya, dan dalam mencapai tujuan-tujuannya.”
“Israel, terus menerus melanggar kesepakatan gencatan senjata, dan menyerang warga Lebanon, sementara AS, mendukung penuh agresi ini, sehingga Lebanon, tertekan, dan mematuhi keinginan-keinginannya,” papar Syeikh Ali Damoush.
Deputi Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah menegaskan, siapa pun yang ingin melucuti senjata perlawanan sebelum berakhirnya ancaman Israel, dan berhentinya agresi rezim ini, secara praktis melayani musuh.
Syeikh Ali Damoush melanjutkan, “Pembahasan tentang perlucutan senjata perlawanan sekarang ini, bertolak belakang dengan kepentingan Lebanon, dan akan melemahkan posisi serta kekuatan negara.”
“Kami tidak akan terpengaruh oleh upaya membesar-besarkan masalah, dan tekanan-tekanan, serta tidak akan menyerah di hadapan ancaman-ancaman semacam ini,” pungkasnya. (HS)
Tags