Desa Berpenduduk Syiah di Timur Saudi Dihancurkan
(last modified Wed, 16 Aug 2017 12:50:37 GMT )
Aug 16, 2017 19:50 Asia/Jakarta
  • Desa al-Mosara di al-Awamiyah, timur Arab Saudi
    Desa al-Mosara di al-Awamiyah, timur Arab Saudi

Seorang pejabat Arab Saudi mengabarkan bahwa desa al-Mosara (al-Masoorah) di kota al-Awamiyah, Qatif yang berpenduduk Syiah telah hancur sepenuhnya.

Seperti dilansir Rasa News, Mohammad bin Abdul Aziz al-Safian, Direktur Humas dan Media untuk Sekretariat Provinsi Timur Arab Saudi dalam pernyataannya pada Rabu (16/8/2017) mengatakan, 488 rumah di desa al-Mosara, al-Awamiyah sepenuhnya telah dihancurkan.

Ia mengklaim bahwa penghancuran desa al-Mosara merupakan implementasi dari proyek-proyek pembangunan dua tahun di kawasan tersebut.

Sementara itu, penduduk al-Awamiyah menyebut penghancuran terhadap desa al-Mosara sebagai kelanjutan dari tindakan represif, penindasan, ketidakadilan dan tindakan diskriminatif terhadap warga Syiah di kawasan ini.

Kekerasan aparat keamanan Arab Saudi di desa bersejarah al-Mosara hingga sekarang telah merenggut nyawa sedikitnya 15 orang.

Saksi-saksi mata mengatakan, pasukan keamanan Arab Saudi menggunakan senjata dan peralatan berat termasuk kendaraan militer untuk menyerbu warga sipil al-Awamiyah.

Riyadh berusaha mengubah susunan demografi dan penduduk Syiah di timur Arab Saudi dengan mengusir paksa mereka.

Desa al-Mosara di al-Awamiyah adalah tempat kelahiran Sheikh Nimr, ulama terkemuka Syiah Arab Saudi dan menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan rezim Al Saud. Para pejabat Riyadh berusaha menghancurkan seluruh desa ini dengan dalih untuk pembangunan proyek.

Pasukan reaksi cepat Arab Saudi mengklaim bahwa desa yang berpenduduk Muslim Syiah tersebut harus segera dihancurkan untuk menangani ketidakamanan dan terorisme, sebab, desa itu menjadi inspirasi protes rakyat di Arab Saudi. 

Sejak tahun 2011 dan pasca meluasnya demonstrasi rakyat untuk memprotes kejahatan dan penindasan yang dilakukan rezim Al Saud, kawasan timur Arab Saudi yang mayoritasnya penduduknya bermazhab Syiah sering menjadi sasaran serangan dan brutalitas aparat keamanan negara itu. (RA)