Rusia Persoalkan Kebebasan Aktivitas Daesh di Bawah Pantauan AS
Rusia menyatakan AS mengizinkan Daesh beroperasi "di bawah pengetahuannya" di Suriah, dan meminta Washington menjelaskan mengapa teroris menikmati kebebasan bergerak di daerah perbatasan di dekat pangkalan militer Amerika.
AS telah mengumumkan sebuah area seluas 55 kilometer di sekitar wilayah al-Tanf sebagai zona "reduksi konflik", dan hanya mengijinkan pasukan yang bersekutu dengan Washington serta menghalangi militer Suriah. Tanf terletak di sebuah zona, di garis perbatasan Suriah, Irak dan Yordania. Oleh karena itu wilayah tersebut sangat strategis.
Kementerian Pertahanan Rusia mempertanyakan bagaimana mungkin sekitar 300 teroris Daesh diizinkan menyeberangi kawasan tersebut di bawah pengawasan pasukan AS dan bahkan mampu memblokir sebuah jalan penting yang menghubungkan ibukota Suriah, Damaskus, dan kota timur laut Dayr al-Zawr.
Dikatakan bahwa jalan yang ditargetkan oleh Daesh digunakan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga sipil dan juga sebagai jalur suplai bagi militer Suriah. Rusia mendesak "AS menjelaskan kesengajaannya membiarkan teroris yang beroperasi di dekat pangkalain militer AS di Suriah.
Dayr al-Zawr adalah ibu kota provinsi dengan nama yang sama. Provinsi ini merupakan salah satu benteng besar terakhir Daesh di Suriah, dan dengan demikian menjadi target operasi kontra-terorisme militer Suriah yang didukung kekuatan udara Rusia.
AS telah lama dituduh bekerjasama dengan Daesh untuk menyediakan jalur yang aman dan dukungan logistik kepada kelompok teroris Takfiri di zona konflik.(MZ)