Karena Ketakutan, PM Israel Keluarkan Klaim Palsu Anti-Iran
Perdana Menteri rezim Zionis Israel mengulang kembali klaim dan tudingan palsu terhadap Republik Islam Iran.
Benjamin Netanyahu dalam Konferensi Keamanan Munich pada hari Minggu (18/2/2018) mengklaim bahwa Israel akan berusaha untuk mencegah kehadiran militer Iran di Suriah.
Ia lebih lanjut menyinggung perjanjian nuklir Iran dan Kelompok 5+1 (Rusia, Cina, Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman) yang terangkum dalam JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif).
Netanyahu mengatakan, kesepakatan yang menurut rencana untuk perdamaian dan keamanan dunia ini telah membuat Iran semakin berani dan negara ini ingin mendominasi kawasan.
PM rezim Zionis kemudian meluncurkan propaganda barunya terhadap Iran. Ia mengambil sepotong besi dari bawah podium dan mengklaim bahwa potongan besi itu adalah bagian dari pesawat tanpa awak buatan Iran yang ditembak jatuh pada Sabtu lalu ketika memasuki zona udara Israel.
Sebelumnya, mantan Ketua Dinas Intelijen rezim Zionis (Mossad) mengklaim bahwa Israel harus menggunakan pasukan proxynya termasuk kelompok Munafikin (MKO) untuk menghadapi Iran.
Klaim tersebut dilontarkan Netanyahu ketika rezim Zionis Israel merupakan poros krisis di kawasan Timur Tengah. Rezim ini telah melakukan berbagai kejahatan terhadap rakyat Palestina dan mengabaikan semua hukum internasional.
Selain itu, Israel adalah satu-satunya rezim ilegal di kawasan yang memiliki ratusan hulu ledak nuklir dan senjata pemusnah massal. (RA)