Demonstrasi Menolak Kesepakatan Abad di Palestina Pendudukan
(last modified Sun, 02 Feb 2020 14:57:50 GMT )
Feb 02, 2020 21:57 Asia/Jakarta
  • Demonstrasi Menolak Kesepakatan Abad di Palestina Pendudukan

Ribuan pemukim Zionis Israel menggelar unjuk rasa besar untuk memprotes proyek prakarsa Amerika Serikat, Kesepakatan Abad di pusat kota Tel Aviv, Palestina pendudukan (Israel).

Seperti dilansri FNA mengutip surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, unjuk rasa yang digelar Sabtu (1/2/2020) malam di Dizengoff Square itu diikuti oleh para aktivis partai politik, dan lembaga hak asasi manusia.

Poster-poster yang ditulis dalam Bahasa Ibrani dan Arab di tangan para demonstran berisi penolakan atas Kesepakatan Abad, penentangan atas penggabungan tanah pendudukan Palestina, seperti "Rencana damai, bukan kesepakatan aneksasi".

Di antara peserta aksi ini adalah anggota Partai Buruh Israel atau Labor-Gesher-Meretz, Tamar Zandberg. Ia mengatakan, rencana Trump bukan rencana damai, ini adalah proposal untuk aneksasi, pemindahan, dan resep manjur untuk kekerasan serta Apartheid.

Koran Times of Israel menulis, ribuan orang berkumpul di Dizengoff Square, Tel Aviv di bawah slogan "rencana damai, bukan kesepakatan aneksasi".

Para demonstran juga membawa plakat bertuliskan kecaman atas pendudukan Israel terhadap Palestina yang sudah berlangsung selama 52 tahun di Tepi Barat. Mereka meneriakkan, "aneksasi adalah bencana, bukan perdamaian, bukan keamanan".

Presiden AS Donald Trump mengumumkan Kesepakatan Abad pada 28 Januari 2020 setelah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu dan seorang politisi senior rezim ini, Benny Gantz.

Berbicara di samping Trump di Gedung Putih, Netanyahu mengatakan bahwa Israel juga harus memiliki kedaulatan di Lembah Yordania.

Pemimpin Otorita Ramallah Mahmoud Abbas terkait Kesepakatan Abad mengatakan, al-Quds tidak untuk dijual. Dia menyebut Kesepakatan Abad sebagai "tamparan abad ini."

"Saya katakan kepada Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu: al-Quds tidak untuk dijual, semua hak kami tidak untuk dijual dan tidak untuk tawar-menawar. Dan kesepakatan Anda, konspirasi, tidak akan lolos," kata Abbas.

Sami Abu Zuhri, pejabat senior Hamas juga mereaksi Kesepakatan Abad dan mengatakan, pernyataan Trump mengenai apa yang disebut sebagai pakarsa perdamaian (Kesepakatan Abad) adalah permusuhan dan akan menciptakan kemarahan luas.

Berdasarkan Kesepakatan Abad, al-Quds akan diserahkan kepada rezim Zionis, pengungsi Palestina di luar negeri tidak berhak kembali ke tanah airnya, dan Palestina hanya terdiri dari wilayah yang tersisa di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Kesepakatan Abad merupakan prakarsa pemerintah AS untuk menghapus hak-hak rakyat Palestina. Prakarsa ini dibuat melalui kerja sama dengan sejumlah negara Arab seperti Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab.

Dalam kerangka Kesepakatan Abad, Trump pada 6 Desember 2017 mengumumkan al-Quds pendudukan sebagai ibu kota rezim Zionis.

AS kemudian memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke al-Quds pada Senin, 14 Mei 2018. Al-Quds diduduki rezim Zionis sejak tahun 1967. (RA)

Tags