Turki Bersikeras Mendapatkan Seri Kedua S-400 Rusia
Presiden Turki menekankan negaranya harus mendapatkan seri kedua sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia.
Sistem permukaan-ke-udara S-400 adalah salah satu sistem pertahanan tercanggih di dunia, yang mampu menembakkan 72 rudal secara bersamaan dan menghancurkan target taktis dan balistik berjarak 5 hingga 60 kilometer dan ketinggian 2 hingga 27 kilometer.
Moskow dan Ankara menandatangani perjanjian pengiriman sistem S-400 pada 2017, dan Turki menerima pengiriman pertama sistem S-400 dari Rusia pada Juli 2019.
Menurut laporan IRNA, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang upayanya untuk memperoleh seri kedua sistem rudal pertahanan udara S-400 terus, sekalipun berujung pada semakin mengintensifkan perselisihan antara Turki dengan Amerika Serikat dan NATO.
Selasa lalu, kepala industri pertahanan Turki mengatakan bahwa negaranya dapat membeli bagian kedua dari sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia, dan langkah ini masih dalam agenda Ankara. Ismail Demir menyatakan bahwa Ankara telah menandatangani perjanjian dengan Moskow untuk memasok dua seri rudal, dan bahwa Turki telah menyetujuinya sejak awal, terlepas dari ancaman AS, dan sekarang sedang dalam proses mengimplementasikan keputusan yang telah dibuat.
Pembelian sistem rudal S-400 dari Rusia telah menempatkan hubungan Ankara-Washington dalam posisi yang sulit selama dua tahun terakhir, dengan Amerika Serikat menarik Turki keluar dari proyek produksi F-35 dan menangguhkan pengiriman pesawat yang dibeli oleh Turki.
Amerika Serikat dan beberapa sekutunya di NATO mengklaim bahwa penggunaan sistem S-400 oleh Turki akan memungkinkan Rusia untuk mendapatkan akses ke informasi rahasia dari jaringan pertahanan NATO, tetapi para pejabat Turki telah membantah tuduhan tersebut.(sl)