Jerman Setuju Jual Artileri ke Ukraina
Pemerintah Jerman setuju untuk menjual 100 howitzer kepada pemerintah Ukraina.
Pada 24 Februari, pasukan Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina untuk membantu otoritas wilayah Luhansk dan Donetsk melawan Kyiv.
Di sisi lain, negara-negara Eropa dan Barat, terutama Amerika Serikatmengintensifkan tekanan sanksi terhadap Federasi Rusia dan memasok berbagai jenis senjata ringan dan berat ke Kyiv, yang menyebabkan api konflik semakin berkobar di Ukraina.
Surat kabar Der Spiegel hari Rabu (27/7/2022) melaporkan, pemerintah Jerman menyetujui penjualan 100 Howitzer ke Ukraina, tapi belum jelas kapan gelombang pertama artileri howitzer akan tiba di Ukraina, terutama karena produksinya memakan waktu beberapa tahun.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jerman mengumumkan bahwa sumber daya angkatan bersenjata Jerman terbatas dan ini akan mencegah lebih banyak bantuan militer ke Ukraina.
Sejauh ini, Moskow telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat tentang dapak mempersenjatai Ukraina, serta mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia dan serangan pasukan Ukraina terhadap penduduk keturunan Rusia di Ukraina timur.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat memberikan dukungan keuangan dan militer yang luas kepada pemerintah Ukraina selama beberapa tahun terakhir. Bahkan setelah dimulainya konflik di negara ini, mereka melanjutkan dukungannya dengan mengirim tentara bayaran ke Ukraina.(PH)