Prancis Khawatir Rusia Mampu Hindari Sanksi
Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna mengkhawatirkan Rusia memanfaatkan negara-negara yang tidak bergabung dengan sanksi sebagai peluang untuk menghindari sanksi Barat.
Menyusul serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Amerika dan sekutunya menjatuhkan sanksi kepada Moskow.
Dengan demikian hubungan tegang Moskow-Kiev berubah menjadi konfrontasi bersenjata.
Perang di Ukraina dengan seluruh dampak luas politik, militer, ekonomi, sosial, budaya dan bahkan lingkungan hidup masih terus berlanjut.
Uni Eropa sampai saat ini meratifikasi enam paket sanksi terhadap Rusia, dan paket terakhir berkaitan dengan ekspor minyak Moskow ke negara-negara anggota hingga akhir tahun 2022 akan diputus total.
Sanksi tersebut hingga kini berujung pada kenaikan harga bahan bakar dan inflasi tinggi di negara-negara ini.
Menurut laporan Koran Le Figaro Senin (5/9/2022), menlu Prancis yang dijadwalkan Senin sore berkunjung ke Turki mengatakan, Eropa, Amerika dan sejumlah negara sekutu lainnya menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, dan sejumlah lainnya seperti Turki tidak mengikuti kebijakan sanksi ini.
"Sangat penting bagi kami untuk mendapatkan jaminan bahwa negara-negara yang tidak bergabung dengan sanksi tidak akan menjadi peluang untuk menghindari sanksi yang dijatuhkan oleh mayoritas komunitas internasional," papar Colonna.
Menlu Prancis juga menekankan urgensi dialog dengan berbagai metode dengan pihak-pihak yang bertikai (Moskow-Kiev). (MF)