Perang Republik Azerbaijan dan Armenia Berpotensi Meletus Lagi
Menteri Luar Negeri Armenia menjelaskan kemungkinan dimulainya kembali perang antara negara ini dan Republik Azerbaijan.
Pasukan Armenia dan Republik Azerbaijan bertempur selama 44 hari pada tahun 2020.
Perang ini berakhir dengan perjanjian gencatan senjata yang dimediasi Rusia. Namun ketegangan masih mendominasi hubungan kedua negara.
Sejak berakhirnya perjanjian damai, Armenia telah menuduh pihak lain melanggar gencatan senjata beberapa kali.
Pada 12 Desember 2022, Republik Azerbaijan menduduki jalan Nagorno-Karabakh-Armenia yang dikenal sebagai Koridor Lachin, dan dengan tindakan ini menyulut ketegangan semakin meningkat.
Di tengah kondisi rentan tersebut, Menlu Armenia mengungkapkan risiko perang antara kedua negara semakin besar.
Menurut Pers Armenia, Menteri Luar Negeri Armenia, Ararat Mirzoyan dalam konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Kroasia di Yerevan hari Rabu (8/2/2023) mengatakan, "Situasi di kawasan ini masih meradang dan rapuh, dan kemungkinan dimulainya kembali perang sangat serius."
Di bagian lain statemennya, menteri Armenia menyebutkan pelanggaran perjanjian damai oleh Baku setelah menduduki Koridor Lachin, serta konsekuensi kemanusiaan dari tindakan ini bagi 120.000 penduduk Nagorno-Karabakh, dan meminta komunitas internasional untuk membuat mekanisme guna mengakhirinya.
Menteri luar negeri Armenia menggambarkan tujuan Azerbaijan merebut Koridor Lachin dan mengepung Nagorno-Karabakh sebagai pembersihan etnis.
Mirzoyan mengatakan, tantangan keamanan yang berasal dari agresi Republik Azerbaijan setelah perang 44 hari pada 2021 dan 2021 tidak hanya menantang upaya Armenia untuk membangun perdamaian, tapi juga mengancam stabilitas Kaukasus Selatan, dan juga demokrasi Armenia.
Menurut laporan yang diterbitkan dari Nagorno-Karabakh, masyarakat di wilayah ini menghadapi masalah serius dalam penyediaan makanan dan obat-obatan.
Menurut pejabat Armenia, Republik Azerbaijan telah beberapa kali memutus aliran listrik dan internet serta aliran gas ke wilayah ini.(PH)