Dubes Rusia: Intervensi NATO Perpanjang Konflik di Ukraina
Duta Besar Rusia di London memperingatkan tentang semakin dalamnya keterlibatan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam perang Ukraina, dan menambahkan bahwa tindakan ini hanya akan memperpanjang konflik.
Perang Ukraina dengan segala konsekuensi politik, militer, ekonomi, sosial, dan bahkan budayanya yang luas berada di peringatan satu tahunnya, dan pengiriman senjata oleh negara-negara Barat ke Ukraina terus berlanjut.
Negara-negara Eropa dan Barat, terutama Amerika Serikat, dengan mengintensifkan tekanan sanksi terhadap Federasi Rusia dan memasok segala jenis senjata ringan dan berat ke Kiev, bukan hanya tidak mengambil langkah untuk mengakhiri perang di Ukraina, tetapi juga memicu api konflik di negeri ini.
Para pejabat Rusia, beberapa pakar dan media Barat menggambarkan perang di Ukraina sebagai perang proksi antara Barat dan Rusia.
Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa pengiriman senjata Barat ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik di negara tersebut dan memiliki konsekuensi yang tidak dapat diprediksi.
Menurut laporan IRNA, Dubes Rusia di London Andrei Kelin mengungkapkan hal ini dalam sebuah wawancara dengan jaringan radio LBC pada hari Kamis (23/02/2023) dan mengatakan, Negara-negara anggota NATO, di mana Inggris juga berpartisipasi, semakin terlibat dalam perang di Ukraina, dan ini hanya memperpanjang konflik.
Kelin menambahkan, Kami benar-benar percaya bahwa Perjanjian Minsk dapat mencapai perdamaian di Ukraina, tetapi perjanjian ini adalah cara Barat menghabiskan waktu demi memperkuat pemerintah Kiev.
Dalam kelanjutan percakapannya dengan LBC, duta besar Rusia menuduh pemerintah Kiev menindas dan menganiaya warga keturuan Rusia di Donbass.
Mengenai keputusan Rusia terkait Perjanjian Kontrol Senjata Nuklir yang dikenal sebagai START Baru, Andrei Kelin mengatakan, Rusia tidak menarik diri dari perjanjian ini, tetapi menangguhkan keikutsertaannya di dalamnya. Namun, elemen utama dari perjanjian itu tetap berlaku, termasuk berbagi informasi tentang peluncuran dan mempertahankan pembatasan hulu ledak nuklir.
"Dimulainya kembali partisipasi Rusia dalam perjanjian ini tunduk pada perubahan kebijakan Amerika," pungkasnya.(sl)