AS Provokasi Manila Lawan Cina dala Kasus Terbaru di LCS
(last modified Mon, 01 May 2023 04:22:54 GMT )
May 01, 2023 11:22 Asia/Jakarta
  • AS Provokasi Manila Lawan Cina dala Kasus Terbaru di LCS

Departemen luar negeri AS menyampaikan dukungannya terhadap Manila dalam frikis terbaru antara Filipina dan Cina di Laut Cina Selatan.

Anadolu hari Minggu (30/4/2023) melaporkan, Departemen Luar Negeri AS dalam statemen terbarunya mengatakan, "Amerika Serikat berdiri bersama Filipina dalam menghadapi pelanggaran berkelanjutan Penjaga Pantai Republik Rakyat China (RRC) atas kebebasan navigasi di Laut China Selatan. Gambar dan video yang baru-baru ini dipublikasikan di media adalah pengingat gamblang tentang pelecehan dan intimidasi RRC terhadap kapal-kapal Filipina saat mereka melakukan patroli rutin di dalam zona ekonomi eksklusif mereka," kata

AS mendesak Beijing untuk menghentikan perilaku provokatif dan tidak amannya" serta AS juga mengemukakan bahwa pihaknya terus melacak dan memantau interaksi tersebut dengan seksama."

"Amerika Serikat mendukung sekutu kami Filipina dalam menegakkan tatanan aturan maritim internasional dan menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata di Pasifik, yang meliputi Laut China Selatan, terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal umum, atau pesawat terbang, termasuk Penjaga Pantai, akan mengaktifkan komitmen pertahanan timbal balik AS di bawah Pasal IV Perjanjian Pertahanan Bersama Filipina AS 1951," tegas pernyataan deplu AS.

Pernyataan tersebut datang setelah Filipina menuduh Cina melakukan taktik agresif di laut saat sebuah kapal penjaga pantai Cina menghalangi kapal patroli Filipina di area sengketa beting di Laut Cina Selatan pekan lalu.

Cina mengajukan protes keras terhadap Filipina atas insiden yang menyebabkan kapal kedua negara nyaris bertabrakan di perairan Laut Cina Selatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning di Beijing, Jumat mengatakan, "Cina memprotes keras dan menyesalkan kejadian itu,".

Dia mendesak Filipina menghormati kedaulatan dan hak serta kepentingan Cina di Laut Cina Selatan, serta meminta Manila berhenti melakukan tindakan yang dapat memperkeruh situasi.

Mao menuduh dua kapal Angkatan Laut Filipina menyusup ke perairan sekitar atol Renai pada 23 April tanpa mendapatkan izin dari otoritas Cina.

Atol Renai merupakan bagian dari Kepulauan Nansha yang diklaim sebagai wilayah Cina.

Insiden ini terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang bertemu Menlu Filipina Enrique Manalo di Manila batu-baru ini.(PH)