Lima Tewas dalam Serangan ke Masjid di Sudan
Berbagai sumber Sudan mengonfirmasi berlanjutnya bentrokan di ibu kota negara ini dan tewasnya lima orang akibat serangan ke sebuah masjid di Khartoum.
Konflik bersenjata di Sudan meletus sejak Sabtu, 15 April 2023 antara tentara di bawah komando Abd al-Fattah al-Burhan dan pasukan reaksi cepat di bawah komando Mohamed Hamdan Dagalo berjuluk (Hamedti) atas kekuasaan.
Disebutkan bahwa perang sengit antara kedua pihak sampai saat ini telah menewaskan ratusan warga Sudan dan memaksa tiga juta orang lainnya mengungsi.
Menurut laporan Tasnim News, berbagai sumber Sudan menyatakan, akibat serangan ke sebuah masjid di Khartoum, lima orang lainnya juga terluka dan seluruhnya dari satu keluarga di distrik al-Sha'biyah.
Sumber-sumber tersebut juga mengonfirmasi berlanjutnya serangan bom dan serangan lainnya ke distrik ini di Khartoum.
Di sisi lain, para saksi mata mengonfirmasi bentrokan dan serangan artileri di sekitar markas besar komando militer Sudan di Khartoum.
Sementara di Provinsi Kordofan, militer dalam statemennya mengonfirmasi berhasil menghancurkan peralatan militer pasukan gerak cepat dan merampas peratalan pasukan Hamedti.
Di sisi lain, Komisaris Tinggi PBB urusan kemanusiaan, Martin Grifitsh mengatakan bahwa Sudan tengah mengalami perang saudara yang paling mengerikan.
Pejabat PBB ini menambahkan, "Dunia membutuhkan pertemuan baru untuk membicarakan gencatan senjata di Sudan."
Hari Senin lalu, pertemuan segi empat IGAD digelar di di ibu kota Ethiopia untuk membahas krisis Sudan. Para peserta pertemuan ini merilis statemen menekankan pentingnya untuk menyelesaikan krisis Sudan secara damai.
Militer Sudan memboikot pertemuan IGAD ini dan absen. (MF)