Ini Prediksi Erdogan soal Tensi terbaru di Palestina Pendudukan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memprediksikan bantrokan terbaru antara bangsa tertindas Palestina dan rezim Zionis Israel akan masih berlanjut, dan ia berbicara mengenai kesiapannya sebagai mediator.
Pejuang muqawama Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) melancarkan operasi total dan luas dari Jalur Gaza ke berbagai posisi dan wilayah rezim Zionis di bumi pendudukan. Operasi ini yang menimbulkan korban besar di pihak Zionis dan belum pernah terjadi selama 75 tahun usia rezim penjajah ini, telah mengejutkan Israel.
Menurut laporan ISNA, Recep Tayyip Erdogan Selasa (10/10/2023) dalam sebuah jumpa pers di Ankara mengaku khawatir atas konflik terbaru di bumi Palestina pendudukan, dan mengatakan, "Saya kita masalah ini tidak akan berakhir dalam satu pekan atau 15 hari."
Erdogan yang kemarin berunding dengan pejabat Palestina dan Israel, menambahkan, "Kami tengah berunding dengan para pemimpin dunia dan mitra regional kami, dan kami berpikir untuk menjadi mediator untuk mengakhir perang ini."
Operasi Badai Al Aqsa dimulai setelah Masjid al-Aqsa selama beberapa hari lalu dilanggar oleh pemukim Zionis ekstrim dan Zionis. (MF)