Jurnalis Ungkap Plot Jahat AS dalam Ledakan Nord Stream
Seorang jurnalis Amerika mengatakan fakta lain tentang ledakan di jaringan pipa Nord Stream bahwa pemerintah Amerika mencoba meracuni Kanselir Jerman dengan mengatur ledakan ini.
Pipa gas bawah air Nord Stream 1 dan 2, yang dibangun untuk mengangkut 110 miliar meter kubik gas Rusia ke Eropa setiap tahunnya, meledak pada 27 September 2022 dalam sebuah insiden mencurigakan yang dinyatakan Rusia sebagai operasi teroris oleh Barat.
Serangan serentak terhadap pipa Nord Stream 1 dan 2 menyebabkan penurunan tekanan dan kebocoran gas di Laut Baltik.
Russia Today melaporkan, Seymour Hersh, seorang jurnalis investigasi Amerika yang sejauh ini telah beberapa kali mengungkap peran pemerintah AS dalam ledakan pipa transmisi gas Nord Stream mengumumkan bahwa tujuan utama Washington melakukan ledakan ini supaya pemerintahan Jerman untuk tidak mundur dalam mendukung Ukraina dalam perang dengan Rusia.
Sebelumnya, pada tanggal 8 Februari 2023, jurnalis Amerika ini menerbitkan laporan pengungkapan pertamanya tentang ledakan di jaringan pipa Nord Stream. Ia mengungkapkan bahwa pada bulan Juni 2022, penyelam Amerika, di bawah perintah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan dengan dukungan Norwegia, menempatkan bahan peledak di bawah pipa aliran Nord Stream 1 dan 2, dan Norwegia meledakkan bom tiga bulan kemudian.
Jaringan pipa Nord Stream adalah jalur ekspor gas Rusia yang melewati Laut Baltik.
Rutenya melewati zona ekonomi eksklusif Rusia, Finlandia, Swedia, Denmark dan Jerman, serta melalui wilayah perairan Rusia, Denmark dan Jerman.(PH)