Afghanistan: Dari Medan Perang ke Panggung Kompetisi Geopolitik
-
Peta Afghanistan
Pars Today - Empat tahun setelah penarikan pasukan AS, Afghanistan kembali menjadi pusat perhatian kekuatan dunia.
Afghanistan sedang mengalami transformasi bersejarah dari "masalah keamanan" menjadi "peluang strategis". Cadangan litium dan tembaganya yang melimpah, beserta lokasi transitnya yang unik, telah membuka jalan bagi kembalinya negara ini ke peta geopolitik global.
Menurut laporan Pars Today, Cina mengejar prospek ekonomi dengan memimpin penerimaan duta besar Taliban dan mengundang Kabul untuk bergabung dengan "Inisiatif Sabuk dan Jalan".
Rusia berupaya mengonsolidasikan pengaruhnya di Asia Tengah dengan menghapus Taliban dari daftar teroris dan menggambarkan mereka sebagai "sekutu dalam perang melawan terorisme".
India, meskipun tidak secara resmi mengakui Taliban, telah mengambil langkah-langkah praktis untuk berpartisipasi dalam persamaan baru dengan membuka kantor perwakilan di Kabul dan menerima duta besar kelompok ini. Ketegangan Taliban dengan Pakistan telah membuka peluang bagi New Delhi.
Negara-negara Asia Tengah, yang menyadari realitas baru ini, mulai dari menghapus Taliban dari daftar teroris hingga menjalin hubungan diplomatik, juga berupaya memanfaatkan posisi transit Afghanistan.
Paradoks dari perkembangan ini adalah pembentukan kelompok kontak regional yang, di satu sisi, menginginkan stabilitas di Afghanistan dan, di sisi lain, memantau perilaku Taliban. Meskipun proses ini disertai dengan tantangan keamanan, hal ini menunjukkan bahwa Afghanistan tidak bisa lagi diabaikan. Masa depan Afghanistan akan ditentukan bukan di medan perang, melainkan di meja perundingan ekonomi dan strategis regional.
Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban telah menjadi fokus dialog regional multilateral. Pembentukan "Kelompok Kontak Asia Tengah" yang terdiri dari Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan, serta "Kelompok Quad" yang mencakup Iran, Rusia, Cina, dan Pakistan, menunjukkan pemahaman bersama di kawasan ini bahwa stabilitas Afghanistan merupakan syarat penting bagi keamanan dan pembangunan semua negara tetangga.
Yang penting, masa depan Afghanistan tidak lagi ditentukan hanya di Kabul. Ibu kota regional dari Moskow hingga Beijing dan dari Tehran hingga Tashkent, semuanya berperan dalam membentuk perkembangan negara ini.
Partisipasi kolektif ini, meskipun disertai dengan tantangan, dapat membuka jalan bagi Afghanistan untuk keluar dari isolasi dan secara bertahap berintegrasi ke dalam persamaan regional.(sl)