Meningkatnya Bayang Skandal atas Keluarga Kerajaan Inggris
https://parstoday.ir/id/news/world-i180332-meningkatnya_bayang_skandal_atas_keluarga_kerajaan_inggris
Skandal seksual yang terkait dengan Jeffrey Epstein, pengusaha Amerika dan kepala jaringan eksploitasi seksual terhadap gadis di bawah umur, sekali lagi menjerumuskan keluarga kerajaan Inggris ke dalam krisis.
(last modified 2025-11-15T05:37:06+00:00 )
Nov 15, 2025 12:34 Asia/Jakarta
  • Meningkatnya Bayang Skandal atas Keluarga Kerajaan Inggris

Skandal seksual yang terkait dengan Jeffrey Epstein, pengusaha Amerika dan kepala jaringan eksploitasi seksual terhadap gadis di bawah umur, sekali lagi menjerumuskan keluarga kerajaan Inggris ke dalam krisis.

Tehran, Pars Today- Dokumen baru yang dirilis oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat menunjukkan bahwa Pangeran Andrew, saudara Raja Inggris, telah berbohong dan sebenarnya mengenal gadis yang menuduhnya melakukan hubungan seksual ketika ia masih remaja — bertentangan dengan apa yang sebelumnya ia klaim.

Setelah terungkapnya dokumen-dokumen ini dan meningkatnya tekanan opini publik, Raja Charles telah memulai proses resmi pencabutan gelar dan kehormatan kerajaan dari Pangeran Andrew. Ia kini dikenal dengan nama Andrew Mountbatten-Windsor.

Selain itu, kediaman resmi kerajaan yang sebelumnya ditempati Pangeran Andrew juga telah dicabut darinya, dan ia dipindahkan ke rumah lain.

Andrew dituduh berulang kali melakukan pelecehan seksual terhadap Virginia Giuffre, salah satu korban Epstein, ketika ia masih di bawah umur, dan membayar jutaan dolar untuk mencegah adanya tuntutan hukum.

Giuffre, yang menggambarkan dirinya sebagai “budak seks”, menurut laporan, bunuh diri beberapa bulan lalu. Jeffrey Epstein sendiri, yang ditahan di Amerika Serikat atas tuduhan perdagangan seksual dan eksploitasi gadis di bawah umur, juga dinyatakan meninggal karena bunuh diri, menurut pejabat setempat.

Namun, tidak berfungsinya kamera pengawas penjara pada saat kematiannya memicu keraguan serius mengenai klaim bunuh diri tersebut, dan kini sejumlah anggota parlemen Inggris menuntut polisi membuka penyelidikan mengenai hubungan Andrew dengan jaringan Epstein.

Dalam dokumen pengadilan AS, nama lebih dari 170 orang, termasuk Bill Clinton, Donald Trump, dan Pangeran Andrew, berulang kali disebutkan, namun hingga kini belum ada proses hukum yang dilakukan terhadap kasus-kasus tersebut.(PH)