Eskalasi Tekanan Militer AS terhadap Venezuela Tanpa Tujuan Jelas
-
USS Gerald R. Ford
Pars Today - AS telah meningkatkan tekanan terhadap Caracas dengan mengirimkan kapal induk terbesarnya ke dekat Venezuela dan secara signifikan meningkatkan kekuatan militer di kawasa, tetapi tujuan akhir Washington masih belum jelas.
Menurut laporan IRIB dari New York mengutip New York Times, pemerintah AS telah mengadakan beberapa pertemuan berturut-turut di Gedung Putih dalam beberapa hari terakhir untuk mengkaji berbagai opsi operasi militer, termasuk penggunaan pasukan operasi khusus dan aksi langsung di wilayah Venezuela.
Laporan itu menambahkan, Trump mengatakan dalam percakapan dengan wartawan bahwa ia "hampir membuat keputusan" tetapi tidak dapat mengumumkan detailnya dan menekankan bahwa langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegah narkoba masuk ke Amerika Serikat.
Laporan ini menjelaskan, "Dengan kedatangan kapal induk Ford dan tiga kapal perusak pendamping di kawasan, jumlah pasukan Amerika di Karibia telah mencapai 15.000, jumlah tertinggi dalam beberapa dekade terakhir, dan pemerintah Maduro juga telah menempatkan pasukannya dalam keadaan siaga."
Menteri Perang AS Pete Hegsett menyebut misi militer di Karibia sebagai "Southern Spear" dan mengumumkan bahwa operasi tersebut dirancang untuk "membersihkan Belahan Barat dari para pengedar narkoba".
Meskipun terjadi peningkatan pasukan dalam skala besar, pemerintahan Trump belum memberikan penjelasan yang koheren dan jelas tentang tujuan strategis operasi tersebut, dan pernyataan dari berbagai pejabat terkadang saling bertentangan. Beberapa menganggapnya hanya sebagai misi antinarkotika, sementara yang lain melihatnya sebagai upaya untuk menekan pemerintahan Maduro.
AS sejauh ini telah melakukan 20 serangan terhadap speedboat, menewaskan sedikitnya 80 orang. Sebuah tindakan yang dianggap oleh para ahli hukum internasional sebagai kemungkinan pelanggaran hukum dan beberapa keluarga korban menyebutnya sebagai "pembunuhan negara".
The New York Times menulis, "Secara pribadi, Trump lebih banyak berbicara tentang cadangan minyak Venezuela yang besar, diperkirakan mencapai 300 miliar barel, dan nasib Maduro, menggambarkan pengerahan kapal-kapal itu sebagai cara untuk mendapatkan pengaruh yang lebih besar dalam negosiasi.
Laporan ini menambahkan, Perbedaan pandangan tentang tujuan akhir terus berlanjut. Para pejabat Departemen Luar Negeri menekankan bahwa tujuannya bukanlah "pergantian rezim", tetapi para penasihat keamanan dan beberapa analis mengatakan konfrontasi tersebut secara efektif telah menjadi "uji coba tekad" antara Trump dan Maduro.
Pada saat yang sama, pengerahan pesawat pengebom B-52 dan B-1, latihan pasukan khusus yang ekstensif, dan peningkatan penerbangan militer di dekat pantai Venezuela merupakan bagian dari program tekanan militer yang semakin meningkat terhadap Caracas.
Laporan ini menyimpulkan, Meskipun Trump menekankan perang melawan narkoba, beberapa pakar dan mantan pejabat Amerika percaya bahwa Operasi Southern Spear menunjukkan bahwa pemerintahan Trump menggabungkan perang melawan para pengedar narkoba dengan tujuan yang lebih luas, termasuk menekan pemerintah Maduro dan bahkan mungkin perubahan rezim.(sl)