Yunani Tuduh Turki Peralat Pengungsi untuk Tujuan Politik
Pemerintah Yunani mengaku khawatir dengan ancaman Turki yang akan membuka perbatasan negara itu bagi para pengungsi. Yunani menuduh Turki sengaja memperalat para pengungsi untuk tujuan politik.
Kantor berita Perancis (25/11) melaporkan, Dimitris Vitsas, Deputi Menteri Pertahanan Yunani, Jumat (25/11) mengumumkan, pemanfaatan pengungsi dan imigran untuk meraih tujuan-tujuan politik tertentu, termasuk langkah ofensif.
Menjawab ancaman Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki yang akan membuka perbatasan-perbatasan ke Eropa dan membiarkan para pengungsi memasuki negara-negara Eropa, Vitsas menegaskan, statemen semacam ini mengkhawatirkan dan harus lebih berhati-hati.
Deputi Menhan Yunani juga menyinggung adanya gangguan terhadap kesepakatan Uni Eropa dan Turki terkait penghentian arus pengungsi yang melewati perbatasan negara itu dan masuknya mereka ke Eropa.
Ia menerangkan, Athena akan mengerahkan seluruh upayanya untuk mencegah agar kesepakatan ini tidak batal.
Reaksi Yunani ini muncul setelah sebelumnya Austria dan Jerman mengecam ancaman pemerintah Turki yang akan menerapkan kebijakan membuka perbatasan untuk pengungsi ke Eropa.
Setelah Parlemen Eropa memberikan suara setuju untuk menghentikan perundingan terkait bergabungnya Turki ke Uni Eropa, Recep Tayyip Erdogan mengancam Parlemen Eropa akan menerapkan kebijakan membuka perbatasan. (HS)