Militerisasi Ruang Angkasa oleh Amerika Serikat
https://parstoday.ir/id/news/world-i29161-militerisasi_ruang_angkasa_oleh_amerika_serikat
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menandatangani undang-undang, yang memungkinkan penempatan sistem persenjataan di luar angkasa.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Des 25, 2016 17:48 Asia/Jakarta
  • Militerisasi Ruang Angkasa oleh Amerika Serikat

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menandatangani undang-undang, yang memungkinkan penempatan sistem persenjataan di luar angkasa.

Aturan itu meminta Pentagon untuk memulai "penelitian, pengembangan, pengujian dan evaluasi" sistem berbasis ruang angkasa untuk pertahanan rudal. Di bagian lain, kata "terbatas" juga dihapus dari kebijakan militer Amerika termasuk di bidang antariksa. Dengan demikian, Washington akan mengambil tindakan militer tak terbatas di luar angkasa.

Proyek ini sebelumnya disetujui dengan suara bulat kubu Republik dan Demokrat di Kongres. Meskipun Gedung Putih sebelumnya mengkritik proyek itu dan mengancam memvetonya. Pada Jumat lalu, Obama menandatangani undang-undang tersebut dan ini akan menandai perlombaan senjata di luar angkasa.

AS dengan pertimbangan tertentu yakni penyebaran berbagai jenis senjata di sektor darat, laut dan udara, sekarang sedang mencoba mengubah ruang angkasa sebagai basis untuk menempatkan dan mengoperasikan mesin-mesin perang termasuk sistem pertahanan rudal.

AS tampaknya ingin menyeret rival utamanya yaitu Rusia dan Cina untuk terlibat dalam perlombaan senjata di luar angkasa. Moskow sebelum ini mengkritik Washington karena terus menentang proposal Rusia yang melarang militerisasi ruang angkasa. Penentangan ini bertujuan untuk memuluskan proyek Pentagon dalam penyebaran sistem senjata di luar angkasa.

Manuver AS dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa negara itu menghalangi proposal Rusia, yang ingin memberlakukan larangan global penyebaran senjata di luar angkasa.

Pada tahun 2008, Rusia dan Cina menyodorkan sebuah draft untuk mencegah militerisasi ruang angkasa pada konforensi pelucutan senjata Jenewa. AS dengan berbagai alasan tidak memberi respon terhadap resolusi itu.

Pada tahun 2014, Rusia kembali menyerahkan sebuah rancangan yang senada kepada Majelis Umum PBB dan kali ini mendapat penentangan dari AS dan sekutunya.

Draft usulan Rusia mencakup beberapa isu seperti, memulai perundingan komprehensif dan mengupayakan pengesahan sebuah dokumen yang mengikat untuk mencegah militerisasi ruang angkasa. Rancangan ini disahkan oleh Majelis Umum PBB dengan suara bulat.

Meski demikian, AS bersama rezim Zionis Israel, Ukraina, dan Georgia memberikan suara menolak dengan tujuan menghalangi lolosnya proposal Rusia. Sekutu-sekutu Amerika di NATO juga menentang rancangan itu.

Sekarang para pengobar perang di Pentagon dapat melakukan "penelitian, pengembangan, pengujian dan evaluasi" setelah Obama menandatangani undang-undang pengembangan kegiatan militer AS di luar angkasa.

Proyek seperti ini sebenarnya sudah pernah digagas oleh pemerintah Amerika. Pada masa Presiden Ronald Reagan pada tahun 1980-an, pemerintahan Republik memperkenalkan program kontroversial yang disebut Inisiatif Pertahanan Strategis (SDI) atau Star Wars.    

Tujuan Reagan adalah membangun sebuah sistem perisai rudal di seluruh ruang udara Amerika. Proyek Star Wars gagal dilaksanakan karena kerumitan teknis dan biaya yang fantastis.

Saat ini Amerika ingin meluncurkan proyek baru untuk menempatkan senjata di luar angkasa dan Obama juga telah menyetujui proyek ambisius ini. (RM)