Masa Depan Politik Zimbabwe Pasca Mugabe
(last modified Wed, 22 Nov 2017 10:42:06 GMT )
Nov 22, 2017 17:42 Asia/Jakarta

Setelah militer Zimbabwe bertindak sejak sekitar satu minggu lalu, Robert Mugabe akhirnya resmi mengundurkan diri dari jabatan Presiden Zimbabwe. Mugabe memutuskan mundur setelah parlemen bersiap untuk membahas sebuah mosi pemakzulan.

Dengan pengunduran diri Mugabe, hampir empat dasawarsa pemerintahannya di Zimbabwe ikut berakhir. Pengunduran dirinya, meskipun mengundang suka cita banyak warga Zimbabwe dan rekan-rekan di partainya, tapi banyak orang juga bersedih.

Terence Mukupe, seorang anggota parlemen Zimbabwe dari partai berkuasa ZANU-PF mengatakan, para anggota partai penguasa tidak ingin mengakhiri pekerjaan presiden mereka seperti ini. Kami mencintai presiden kami, tapi sudah saatnya dia pensiun. Orang-orang dekatnya memberi masukan yang sangat buruk kepadanya. Kami sangat menyayangkan harus berakhir seperti ini.

Robert Mugabe sebagai sosok paling populer dalam perjuangan anti-kolonialisme dan tokoh kemerdekaan Zimbabwe, mencapai kekuasaan pada tahun 1980. Dia adalah salah satu tokoh terkemuka dalam perang melawan rasisme dan Apartheid di Afrika Selatan, negara tetangga Zimbabwe.

Mugabe memimpin perlawanan bersenjata terhadap penjajah dalam perang mewujudkan kemerdekaan, dan sebagai tokoh kemerdekaan Zimbabwe, ia terpilih sebagai perdana menteri negara baru itu. Dia segera menjalankan kebijakan rekonsiliasi dengan tujuan mengusir penjajah dan menciptakan persatuan.

PM Zimbabwe menyerahkan pos-pos penting ke orang kulit putih. Dengan cara ini, Zimbabwe mencapai keberhasilan ekonomi yang baik selama sekitar satu dekade dan mengejar pembangunan dengan membangun sekolah, pusat kesehatan, dan perumahan bagi warga kulit hitam yang merupakan populasi mayoritas di negara tersebut.

Warga bersuka cita setelah Mugabe mengumumkan pengunduran dirinya.

Namun, tindakan represif terhadap oposisi dan kebijakan satu partai, termasuk di antara kebijakan Mugabe yang banyak dikritik oleh lawan-lawannya. Penentangan terhadap Mugabe meningkat setelah istrinya, Grace berhasrat untuk meneruskan jalan suaminya. Selain itu, sejumlah orang dekat Mugabe dan anggota partai penguasa terlibat kasus korupsi di tengah memburuknya kondisi ekonomi Zimbabwe. Situasi ini memicu campur tangan militer dan mendesak Mugabe untuk mundur.

Situasi politik di Zimbabwe telah berubah dengan kepergian Mugabe. Menurut beberapa laporan, Emmerson Mnangagwa, Wakil Presiden yang baru dipecat, akan mengambil alih kepemimpinan di negara itu.

Banyak analis percaya bahwa Mnangagwa akan meneruskan kebijakan Mugabe, tentu saja dengan bergantung pada dukungan militer Zimbabwe. Namun, banyak pihak mengkhawatirkan tentang aksi balas dendam di internal partai dan ketidakstabilan politik di Zimbabwe.

Oleh karena itu, Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru semua orang Zimbabwe untuk tetap menjaga ketenangan dan menahan diri.

Saat ini, harapan terpenting masyarakat Zimbabwe adalah mewujudkan stabilitas politik, mengesampingkan militerisme dan kediktatoran, meningkatkan interaksi dengan negara-negara di kawasan dan dunia, memperbaiki kondisi ekonomi, dan menggelar pemilu yang damai pada tahun 2018 nanti. Sebuah harapan, yang jika tidak terpenuhi, mungkin akan membuat banyak orang menyesali kepergian Mugabe. (RM)