Mar 16, 2018 14:17 Asia/Jakarta
  • Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
    Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pasukan Turki akan berada di daerah Afrin, Suriah sampai tujuan dari operasi ranting zaitun tercapai.

Pernyataan ini merupakan reaksi pemerintah Turki terhadap resolusi Parlemen Eropa, yang mendesak negara itu keluar dari Afrin.

"Jangan terlalu berharap. Kami hanya akan meninggalkan Afrin begitu pekerjaan kami selesai," kata Erdogan.

Parlemen Eropa pada hari Kamis (15/3/2018), mendesak Turki untuk segera menghentikan operasi ranting zaitun dan menyebut operasi itu sebagai ancaman terhadap warga sipil.

Pasukan Turki di Afrin.

Erdogan menilai usaha Parlemen Eropa untuk menghentikan tindakan militer Turki akan sia-sia.

"Parlemen Eropa tidak apa-apa untuk dikatakan tentang operasi ranting zaitun, dan kalau pun ada, kami tidak akan peduli," tegas Erdogan.

Sementara itu, anggota parlemen Turki dari Partai Demokratik Rakyat (HDP), Huda Kaya pada Rabu lalu, mengecam serangan militer Turki terhadap kota Afrin di Suriah Utara.

"Para pelaku serangan ini adalah teroris, pembunuh, dan penjahat," pungkasnya.

Operasi militer Turki di Afrin dimulai sejak 20 Januari 2018. Kementerian Luar Negeri Suriah menganggap operasi itu melanggar kedaulatan dan wilayah teritorial Suriah. (RM)

Tags