Media AS Akui Bahrain Siksa Demonstran di Tahanan
Media Amerika pada akhirnya mengakui bahwa rezim Bahrain secara sistematis melakukan penyiksaan dan pelecehan seksual terhadap para oposan di tahanan.
Surat kabar The Washington Post dalam sebuah laporan membeberkan perilaku anti-kemanusiaan rezim Al Khalifa terhadap para demonstran Bahrain, terutama masyarakat Syiah.
"Kelompok-kelompok advokasi melaporkan bahwa situasi hak asasi manusia telah memburuk tajam dalam satu tahun terakhir, karena Bahrain mengambil langkah-langkah, termasuk melanjutkan persidangan warga sipil di pengadilan militer," tulis laporan tersebut.
Menurut Hanan Salah dari Human Rights Watch, Bahrain telah memulai serangan terhadap "musuh," melakukan penangkapan massal, mendeportasi para aktivis, dan mencabut kewarganegaraan orang lain, serta sering menggunakan ancaman terorisme sebagai dalih untuk membungkam kritikus, termasuk banyak warga Syiah.
Beberapa tahanan yang diwawancarai oleh The Washington Post mengatakan bahwa mereka disiksa dan dilecehkan secara seksual dalam tahanan pemerintah.
Meski demikian, lembaga-lembaga HAM Barat dan PBB belum menyusun laporan tentang kejahatan yang dilakukan rezim Bahrain dan memaksa negara itu untuk menegakkan aturan HAM global. (RM)