Eskalasi Perselisihan AS-Korea Selatan Akibat Ketamakan Pemerintah Trump
https://parstoday.ir/id/news/world-i75777-eskalasi_perselisihan_as_korea_selatan_akibat_ketamakan_pemerintah_trump
Presiden AS Donald Trump telah menyerukan penambahan biaya untuk menampung pasukan AS dari negara-negara sekutunya, termasuk Korea Selatan, untuk mengakhiri apa yang disebut tumpangan gratis kepada negara-negara sekutunya. Namun, tuntutan Washington mendapat tanggapan negatif dari Seoul.
(last modified 2025-11-09T09:53:41+00:00 )
Nov 20, 2019 11:16 Asia/Jakarta

Presiden AS Donald Trump telah menyerukan penambahan biaya untuk menampung pasukan AS dari negara-negara sekutunya, termasuk Korea Selatan, untuk mengakhiri apa yang disebut tumpangan gratis kepada negara-negara sekutunya. Namun, tuntutan Washington mendapat tanggapan negatif dari Seoul.

Berbagai laporan menunjukkan bahwa pembicaraan soal pengeluaran  pertahanan antara AS dan pejabat Korea Selatan telah gagal. Delegasi AS menyalahkan Seoul karena "kurangnya akuntabilitas", sementara Seoul menyalahkan Washington karena gagal mengadakan pembicaraan bilateral.

Negosiator senior Korea Selatan, Jeong Eun Bo, menuduh pihak AS melakukan ketamakan "ekstrem", seraya menekankan bahwa masih ada jalan panjang sebelum kesepakatan untuk meningkatkan bagian dari biaya mempertahankan kehadiran militer AS di Korea Selatan.

Bendera Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat

Pemerintah Trump baru-baru ini meningkatkan tekanan pada sekutu AS di Asia Timur, yaitu Korea Selatan dan Jepang, untuk melipatgandakan kuota tuan rumah untuk menampung puluhan ribu pasukan AS. Ini telah membuat marah para pejabat senior di kedua negara Asia tersebut.

Seoul dan Tokyo percaya bahwa uang yang mereka bayarkan untuk kehadiran pasukan AS sama dengan uang yang dibayarkan oleh negara-negara Eropa di mana pasukan AS ditempatkan. Namun, pemerintahan Trump bersikeras dengan tuntutannya dan telah meningkatkan tekanan pada kedua negara, terutama Korea Selatan.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper setelah melakukan pertemuan dengan para pejabat Korea Selatan pada hari Jumat, 15 November, menyatakan bahwa Korea Selatan harus meningkatkan anggaran yang diperlukan untuk menutupi biaya dan pengeluaran pasukan AS serta kerja sama militer dan keamanan dengan Amerika Serikat. Esper mengatakan, "Korea Selatan adalah negara kaya dan bisa serta harus meningkatkan biaya kerja sama militer dengan Amerika Serikat."

Selama perjalanannya pada Juni 2019 ke Korea Selatan, Trump juga menekan Seoul untuk meningkatkan anggaran bagi penempatan militer AS di Korea Selatan.

Sementara dalam perjalanannya pada bulan Juli 2019 ke Korea Selatan, John Bolton Penasihat Keamanan Nasional AS waktu itu mengirim pesan serupa kepada para pejabat Korea Selatan lainnya tentang mempertahankan pasukan Amerika. Bolton telah meminta Korea Selatan untuk membayar 5 kali lipat dari jumlah saat ini untuk menutupi biaya penempatan pasukan AS di sana.

Korea Utara menanggapi seruan AS pada Korea Selatan untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan, dengan mengatakan itu adalah indikasi penjarahan AS dan penguatan dominasi militernya di wilayah tersebut.

Saat ini ada 28.500 tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan. Amerika Serikat ingin Korea Selatan menganggarkan biaya sebesar 5 miliar dolar per tahun untuk kerja sama militer, dimana jumlah itu menunjukkan terjadi peningkatan lima kali lipat dari tahun 2018. Dalam hal ini, Institut Persatuan Nasional Korea Selatan baru-baru ini melakukan jajak pendapat di antara orang-orang Korea Selatan, yang menunjukkan bahwa 5% orang Korea Selatan menentang peningkatan pengeluaran untuk kerja sama militer dengan AS.

Sikap para pejabat senior Korea juga menunjukkan bahwa mereka berniat untuk menolak ketamakan dan tuntutan luar biasa dari pemerintah Trump. Tentunya, ini akan menciptakan ketegangan dan mengurangi tingkat kerja sama militer antara kedua negara.

Donald Trump, Presiden Amerika Serikat

Pendekatan Trump terhadap kebijakan dan keamanan luar negeri adalah pendekatan berorientasi bisnis yang didasarkan pada keuntungan dan kepentingan material dari sekutu regional AS. Tekanan Trump yang meningkat pada sekutu AS di Asia dapat memperburuk ketegangan antara AS dan sekutunya lamanya dan situasi ini dapat dimanfaatkan oleh Cina dan Korea Utara. Meskipun sudah ada banyak peringatan seperti itu, pemerintah Trump tampaknya sangat serius menuntut agar biaya pembayaran oleh Korea Selatan dan Jepang dilipatgandakan demi kelanjutan kehadiran militer AS di kedua negara tersebut.

Dalam pandangannya, sekutu Asia Timur Washington seperti dana moneter yang memiliki manfaat finansial dan ekonomi bagi Amerika Serikat dengan membeli senjata dan menyimpulkan semua jenis kontrak ekonomi serta membayar untuk kehadiran pasukan AS.