Navalny, Dalih AS Meningkatkan Tekanan terhadap Rusia
Amerika Serikat dan Eropa telah lama berupaya meningkatkan tekanan terhadap Moskow sejalan dengan kebijakan mereka mencampuri urusan dalam negeri Rusia dengan berbagai dalih.
Dalam langkah terbaru, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah meningkatkan tekanan terhadap Rusia dengan kedok kesehatan fisik Alexei Navalny, dan penasihat keamanan nasional pemerintah Biden telah memperingatkan Moskow.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan, berbagai laporan tentang kesehatan kritikus Putin, Navalny, di penjara menunjukkan penurunan dengan cepat. Kematiannya akan memiliki konsekuensi bagi Rusia.
Kasus Navalny telah lama menjadi fokus utama ketegangan antara Rusia dengan Eropa dan Amerika Serikat.
Navalny adalah salah satu lawan utama Putin dan merupakan salah satu kandidat untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Rusia 2018, tetapi dilarang mencalonkan diri karena hukuman sebelumnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, dia telah memimpin gerakan anti-Putin di Rusia dan menikmati dukungan Barat yang luas. Beberapa waktu lalu (Agustus 2020), isu keracunannya menjadi dalih bagi negara-negara Eropa. Mereka mengklaim bahwa Rusia sengaja meracuninya dengan sejenis gas saraf yang disebut Novichok. Tuduhan yang, tentu saja, ditolak keras oleh Moskow.
Hal ini menyebabkan negara-negara Eropa memberikan tekanan kepada Rusia dengan menerapkan berbagai sanksi. Dalam hal ini, Amerika Serikat juga mengintensifkan sanksi terhadap Rusia.
Dengan kembalinya Navalny ke Rusia, ketegangan meningkat lagi. Dia ditahan di bandara dengan tuduhan melanggar aturan hukuman percobaannya, dan sejak itu berbagai laporan telah dipublikasikan tentang kondisi fisiknya.
Navalny telah menjadi dalih bagi negara-negara Barat dan Amerika Serikat untuk mencampuri urusan dalam negeri dan menekan Rusia. Sementara para pejabat Moskow berulang kali memperingatkan tindakan ini dan konsekuensinya dalam hubungan antara kedua negara.
"Kami telah memperingatkan berkali-kali dan membuktikan bahwa sanksi dan tekanan bukan hanya tidak berguna, tetapi akan memiliki konsekuensi bencana bagi mereka yang memutuskan untuk melakukan provokasi semacam itu," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan.
Faktanya, perang antara Amerika Serikat dan Rusia telah meningkat untuk waktu yang lama, dan Amerika Serikat serta sekutunya berusaha mendapatkan dukungan dari lawan Putin dan memperkuat para oposan dalam negeri, merekrut tetangga Moskow seperti yang ada di Ukraina timur dan meningkatkan ketegangan di kawasan hingga batas kemungkinan terjadinya konflik antara Ukraina dan Rusia. Begitu juga taktik politik dan ekonomi membuka jalan bagi perubahan yang menguntungkan kepentingan mereka.
Dalam hal ini, Leonid Slutsky, Ketua Komite Urusan Internasional Duma Rusia mengatakan, "Permintaan Kementerian Luar Negeri AS dan Inggris ke Rusia mengenai perlunya pembebasan Alexei Navalny adalah campur tangan nyata lainnya dalam urusan internal negara kita. Semua "kekhawatiran" tentang kesehatannya tidak lebih dari mencoba untuk memberikan pengaruh politik dan tekanan pada para pejabat Moskow."
Situasinya sekarang kritis. Amerika Serikat dan sekutunya terus berupaya mempengaruhi Rusia dan mengubah sistem politiknya sesuai dengan tujuan mereka. Tampaknya, dukungan untuk Ukraina, mengirim peralatan militer dan bantuan ke wilayah tersebut, mengejar kasus Navalny, dan mengancam Rusia dengan konsekuensi kematiannya, semakin menjadi tanda arogansi dan upaya Amerika Serikat dan sekutu Baratnya untuk melanjutkan kebijakan mencampuri urusan internal negara lain, termasuk Rusia.