Kristalisasi Nilai-nilai Pertahanan Suci (4)
-
Perang Pertahanan Suci
Perang pertahanan suci yang berlangsung selama bertahun-tahun dengan dampak destruktif dan kesulitan yang dipaksakan terhadap rakyat Iran, namun akhirnya berubah menjadi simbol muqawama dan kemenangan atas musuh.
Resistensi bangsa Iran terhadap serangan besar musuh sama artinya dengan melewati peristiwa pahit dan mencapai titik kemenangan. Kemenangan ini telah mengubah muqawama menjadi wacana baru di konstelasi kekuatan di kawasan.
Wacana ini mencapai titik kemenangan tertinggi di perang melawan front musuh setelah melewati kondisi sulit dan penderitaan serta tekad baja para syuhada dan mereka yang rela berkorban. Dengan demikian perang pertahanan suci ini masih tetap memiliki pesan dan nilai-nilai yang abadi.
Masoud Rezaei, penulis dan sejarawan saat menjelaskan urgensitas peran muqawama di kemanangan bangsa Iran mengatakan, “Pengalaman muqawama menunjukkan kepada rakyat Iran bahwa kesabaran dan resistensi melawan kesulitan merupakan upaya di jalan Tuhan dan harakan kemenangan menghadapi musuh serta faktor serius dalam memajukan tujuan revolusi dan cita-cita rakyat.”
Pengalaman di era perang menunjukkan bahwa kemenangan diraih melalui muqawama dan dengan upaya serta pantang menyerah dihadapan represi dan kesulitan, maka mereka akan meraih kemenangan abadi. Potensi internal dan inovasi akan muncul di saat kesulitan dan terus berkembang.
Dari perspektif ini, era pertahanan suci mengingatkan pada epik abadi yang membuka jalan tidak hanya untuk hari ini tetapi juga untuk generasi mendatang.
Sementara itu, perang pertahanan suci atau perang yang dipaksakan rezim Baath terhadap Iran didesain dan dilancarkan dengan dukungan penuh kekuatan Timur dan Barat serta sekutu regionalnya dengan tujuan menumbangkan pemerintahan Republik Islam Iran.
Adapun para pejuang Iran dengan semangat heroik dan jalah syahadah yang dipilihnya di perang melawan musuh berhasil mematahkan konspirasi besar ini. Era pertahanan suci dari sisi ini merupakan pengalaman penting dan abadi bagi generasi Iran saat ini dan mendatang.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar diarahannya saat bertemu dengan sejumlah perwira dan komandan tinggi menilai era pertahanan suci sumber kebanggaan bangsa Iran dan menekankan, “...Meski biaya meteri dan spiritual perang pertahanan suci tinggi, namun prestasi yang diraih bangsa Iran selama delapan tahun perang ini bila dibanding dengan biayanya, sangat besar....Pengalaman perang delapan tahun perang pertahanan suci menunjukkan bahwa meski ada tekanan, kekurangan dana dan kendala besar lainnya, namun kubu arogan dan harapan tak benar kekuatan dunia dapat dilawan..”
Republik Islam Iran selama delapan tahun perlawanan hingga kemenangan telah menunjukkan tidak pernah mentolerir siapa saja yang merusak keamanan nasionalnya dan dengan bersandar pada sikap serta kemampuan ini, kini Iran meningkatkan kekuatan defensifnya sesuai dengan ancaman yang ada.
Rahbar diarahannya berulang kali seraya menjelaskan instrumen utama kekuatan bangsa Iran menegaskan bahwa tujuan dari kebijakan kekuatan defensif pemerintah Iran adalah mencegah keinginan kubu arogan internasional untuk menyerang dan melanggar Republik Islam Iran.
Beliau menjelaskan, musuh harus menyadari bahwa jika mereka berpikir untuk menyerang Iran, maka mereka akan menghadapi respon keras, karena mereka bisa jadi pihak awal yang menyerang, tapi akhir bukan di tangan mereka.