Wisata Kuliner (6)
Provinsi Golestan memiliki kekayaan keindahan alam dan keragaman etnisnya yang mempengaruhi khazanah kulinernya yang beraneka ragam, salah satunya yang berada di daerah Aliabad Katoul.
Aliabad Katoul, sebuah daerah dengan alam yang indah dan sejarah menawan. Kota ini terletak 40 km di sebelah timur ibu kota provinsi Golestan, Gorgan.
Air terjun Kaboudwal, merupakan satu-satunya air terjun lumut di Iran, yang berada di hutan indah Aliabad. Keindahan alam lainnya di daerah ini termasuk keberadaan Hutan Sarakhdar atau dikenal dengan English Yew, yang merupakan salah satu cadangan kayu yew terbesar di dunia.
Secara historis Aliabad Katoul berusia tujuh ribu tahun dan banyak ditemukan situs dan monumen bersejarah di daerah ini. Orang-orang Katoul, yang merupakan keturunan Mazandaran (Tabari), tinggal di daerah Aliabad Katoul dan dataran Kamalan di provinsi Golestan.
Di masa lalu, Katoul adalah salah satu dari tujuh distrik Astarabad dan salah satu distrik timur Tabarestan. Tabarestan dulu disebut sebagai bagian dari daratan antara Pegunungan Alborz dan Laut Kaspia.
Selain kota Aliabad, suku Katoul tinggal di daerah pegunungan dan pedesaan di sekitar kota. Desa-desa terpenting di wilayah ini termasuk desa pegunungan Nerso, Farsian, Barftan, Siah Rudbar, desa Mohammad Abad dan sebagainya.
Orang-orang Katoul memiliki budaya dan adat mereka sendiri, mulai dari pakaian lokal hingga musik dan nyanyian, kerajinan tangan, dan makanan lokal. Mereka mengenakan pakaian daerah, terutama pada acara-acara khusus dan perayaan.
Pakaian wanita lokal daerah ini adalah baju merah dengan hiasan khusus beserta rok khas, topi, selendang bermotif bunga. Sedangkan dan pakaian pria daerah ini berupa blus putih dengan rompi dan celana hitam dengan topi bulat hitam dan sepatu yang melengkapinya.
Selain itu, orang-orang Katoul memiliki musik mereka sendiri yang menawan. Biasanya lagu-lagu daerah dinyanyikan dalam acara khusus. Lagu-lagu ini populer dan menarik di kalangan masyarakat umum di wilayah ini dan telah menjadi bagian dari ciri budayanya. Instrumen terpenting yang digunakan dalam musik Katoul adalah dutar katouli, ney Katoul dan Kamanche.
Masyarakat adat memanfaatkan berkah alam ini dengan baik dan membuat berbagai makanan lezat dengan buah dan tanaman yang beraneka ragam. Buah-buahan hutan seperti zalzalak (Hawthorns),zeresk (Barberry), Olu (plum) dan lainnya adalah beberapa buah-buahan yang dapat ditemukan di daerah ini.
Tapi kondos atau bletted adalah salah satu buah hutan paling populer di wilayah ini. Kandus dikenal dalam bahasa Latin sebagai medlar atau Common medlar.
Tempat kelahiran utama pohon ini adalah Iran dan Asia Selatan, yang masuk ke Eropa melalui bangsa Romawi, terutama negara-negara kawasan Laut Hitam. Strabo, ahli geografi dan filsuf Yunani Kuno menyebutkan buah ini dalam bab keempat bukunya "Geographica", yang menunjukkan kekunoan kondos.
Salah satu manfaat terpenting dari kondos adalah kandungan antioksidannya yang tinggi, yang melawan radikal bebas dan melindungi tubuh dari kanker, serta membantu mengobati katarak dan diabetes.
Di sisi lain, dengan memiliki efek langsung pada fungsi otak, efektif dalam mencegah penyakit saraf dan memori seperti Alzheimer.
Selain manfaat di atas yang langsung terdapat pada buah kondos, daun dan ramuannya digunakan untuk meredakan nyeri dada dan batuk, serta bermanfaat untuk meningkatkan fungsi ginjal dan bersifat diuretik. Selain itu, asam ursolat dalam daun pohon manisan digunakan meredakan efek aids.
Kondos diresepkan untuk penderita diabetes guna mengontrol gula darah dan memiliki banyak kegunaan. Serat dalam buah lezat ini menjaga kadar kolesterol tetap normal, oleh karenanya bermanfaat bagi pasien jantung dan juga meningkatkan pembakaran lemak.
Selain dimakan mentah, penduduk setempat juga menggunakan kondos untuk membuat acar, pasta, dan minuman dingin.
Aliabad Katoul memiliki banyak makanan lezat, di antaranya Tarsho yang merupakan makanan sejenis sup, Torsi Polo, Mash Polo dan Salaf khoresh dan lainnya. Ini hanyalah sebagian dari makanan orang-orang Katoul yang enak dan bervariasi.
Seperti yang kami katakan di bagian sebelumnya, masyarakat di wilayah ini banyak menggunakan produk alam yang ditemukan di pegunungan dan hutan wilayah Katul dan menyiapkan makanan lezat dengannya.
Salaf adalah tumbuhan yang daun, akar dan bijinya telah digunakan untuk mengobati penyakit. Tanaman ini mirip dengan bayam dan mengandung asam oksalat, yang memberikan rasa asam, yang rendah kalori dan jumlah air yang tinggi. Daun tanaman ini digunakan untuk makanan, dan akar serta daunnya memiliki khasiat obat.
Orang-orang di wilayah Katoul membuat rebusan dengan sayuran ini, yang dikenal sebagai rebusan salaf. Untuk menyiapkan rebusan lokal ini, anda membutuhkan satu kilo salaf, segelas kacang polong, segelas kacang hijau, beberapa siung bawang putih, empat gelas air, pasta delima dan sedikit minyak, garam dan merica.
Sebelum Anda mulai memasak, sayuran harus dimasak dalam air mendidih selama dua menit sampai berubah warna. Anda bisa menggunakan bayam sebagai pengganti salaf. Juga, masak kacang terlebih dahulu untuk mengurangi waktu memasak. Sekarang mari kita pergi dan menyiapkan rebusan lezat ini!!.
Dalam mangkuk terpisah, goreng bawang putih dengan sedikit minyak dan tambahkan kacang hijau ke dalamnya. Lalu tambahkan kacang dan goreng keduanya sedikit. Kemudian tambahkan sirup ke bahan Anda dan goreng dengan pasta delima. Selanjutnya tambahkan garam dan merica sesuai selera yang diinginkan, dan akhirnya tuangkan empat gelas air ke dalam rebusan untuk makanan Anda. Selanjutnya biarkan masak sepenuhnya pada suhu yang tepat. Makanan ini kaya akan zat besi dan berbagai vitamin yang diperlukan tubuh. Selamat mencoba dan menikmatinya !(PH)