Aug 11, 2022 09:25 Asia/Jakarta
  • 11 Agustus 2022
    11 Agustus 2022

Hari ini Kamis, 11 Agustus 2022 bertepatan dengan 13 Muharam 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 20 Mordad 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Mulla Abdullah Shustari Meninggal
 
423 tahun yang lalu, tanggal 13 Muharram 1021 HQ, Mulla Abdullah Shustari, seorang ulama dan ahli fiqih termasyur di Iran, meninggal dunia.

Mulla Abdullah Shustari selama bertahun-tahun menuntut ilmu di Hauzah ilmiah di kota Najaf Irak. Selepas itu, beliau kembali ke Iran dan mengabdikan hidupnya di bidang pengajaran dan pendidikan.
 
Mulla Abdullah Shustari dikenal menjalani kehidupan yang zuhud atau sederhana, dan penuh ketakwaan. Selain itu, beliau amat aktif dalam membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Mulla Abdullah Shustari juga meninggalkan banyak karya penulisan berupa penjelasan atas kitab-kitab terkemuka.

Sejarah

Chad Merdeka
 
62 tahun yang lalu, tanggal 11 Agustus 1960, rakyat Chad berhasil meraih kemerdekaannya dari Prancis dan hari ini dijadikan sebagai Hari Kemerdekaan Bangsa Chad.

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Prancis menyerang Chad dan dalam tiga tahun, mereka berhasil menguasai Chad dan kawasan ini menjadi jajahan Perancis.
 
Pada tahun 1958, Prancis memberi status otonomi kepada Chad dan dua tahun kemudian, Chad secara penuh merdeka dan memiliki pemerintahan berbentuk republik. Chad memiliki luas wialayah 1.284.000 kilometer persegi, terletak di bagian tengah Afrika, dan berbatasan dengan Lybia, Kamerun. Sudan, Afrika Tengah, Nigeria, dan Niger.

Syahid Rajai Terpilih Sebagai Perdana Menteri

42 tahun yang lalu, tanggal 20 Mordad 1359 HS, Syahid Rajai terpilih sebagai Perdana Menteri Iran.

Syahid Rajai

Pasca terpilihnya Abolhassan Bani Sadr sebagai Presiden Republik Islam Iran dan kandidat yang diperkenalkannya kepada parlemen tidak lulus uji kelayakan, terjadi perselisihan antara parlemen dan Bani Sadr. Akhirnya disepakati dari lima orang anggota parlemen seorang dipilih sebagai perdana menteri. Setelah melewati pembahasan maraton dan dihapusnya dua orang dari lima orang, maka dari tiga orang yang tersisa memilih Syahid Rajai sebagai perdana menteri.

Dalam sidang parlemen, Syahid Rajai meraih 153 suara mosi kepercayaan dari anggota parlemen. Saat diambil sumpahnya, Syahid Rajai memperkenalkan dirinya dengan tiga pernyataan penting; saya pengikut Imam Khomeini, anak parlemen dan saudara presiden.

Pada awalnya Bani Sadr menolak terpilihnya Syahid Rajai, tapi ketika ia merasa tidak akan berhasil melawan parlemen, akhirnya ia menerima usulan ini. Tapi di setiap kesempatan, ia berusaha melemahkan pribadi Syahid Rajai di depan opini publik. Bani Sadr bahkan tidak segan-segan memakai ungkapan dan sebutan yang jelek dan tidak dapat diterima.

Syahid Rajai berusaha sabar menghadapi serangan dari Bani Sadr. Karena ia tahu posisi yang dipegangnya sangat penting dan di waktu-waktu yang tepat, ia menjawab pernyataan-pernyataan Bani Sadr. Sikap Bani Sadr ini akhirnya sampai pada satu titik, dimana parlemen mengimpeachmentnya dan setelah itu Imam Khomeini memberhentikannya dari jabatannya sebagai presiden Iran.