Kalam Hikmah (86): Pukulan Iran atas Kebesaran AS sebagai Adidaya
Mereka meneror komandan kontra-terorisme terkuat, dan paling terkenal di seluruh kawasan.
Mereka tidak menghadapinya secara langsung di medan perang, pemerintah Amerika secara diam-diam dan pengecut menerornya, mereka sendiri mengakui. Perbuatan ini membuat malu Amerika.
Di kawasan ini, sebelum kejadian, perbuatan semacam itu hanya dilakukan oleh Rezim Zionis untuk meneror orang. Mereka meneror pemimpin Hamas dan mengatakan, kami yang melakukan teror ini. Mereka meneror pemimpin Jihad Islam dan mengatakan, kami yang telah melakukan teror ini. Melakukan teror lalu mengatakan, kami yang melakukannya.
Orang-orang Amerika telah membunuh banyak orang. Mereka membunuh dan meneror orang sekuat tenaga di Irak, Afghanistan, dan di tempat lain, tetapi mereka tidak mengaku, akan tetapi di sini mereka mengakuinya. Di sini, Presiden Amerika mengakui dengan mulutnya sendiri.
Allah SWT memukul bagian belakang leher orang-orang yang mengakui perbuatannya, mengakui bahwa mereka adalah teroris, mengakui bahwa mereka yang melakukan teror.
Apa yang lebih memalukan dari ini? Balasan kuat IRGC juga patut untuk direnungkan.
Yaumullah ini, yaitu prosesi pemakaman, dan kesyahidan agung Syahid mulia ini, adalah salah satu sisi dari masalah, sementara reaksi dan balasan kuat IRGC, merupakan sisi lain dari masalah yang juga patut untuk direnungkan. Ini adalah pukulan bagi Amerika.
Tentu saja itu adalah pukulan militer, pukulan militer yang efektif, tapi yang lebih penting dan lebih tinggi dari pukulan militer, adalah pukulan terhadap reputasi, pukulan terhadap kebesaran status Amerika sebagai negara adidaya.