Lintasan Sejarah 5 Juli 2023
Hari ini, Rabu 5 Juli 2023 bertepatan dengan 16 Dzulhijjah 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 14 Tir 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
Wafatnya Abu Abdillah bin Jayani, Matematikawan Andalusia
Tanggal 16 Dzulhijjah 471 HQ, Abu Abdillah bin Jayani, seorang astronom dan matematikawan muslim Andalusia, meninggal dunia.
Abu Abdillah bin Jayani dilahirkan pada tahun 379 Hq di Cordoba, dan di kota itu pula ia menyelesaikan pendidikan dasarnya. Setelah itu, Abu Abdillah Jayani meneruskan pendidikan ke Kairo, Mesir.
Abu Abdillah Jayani adalah pendukung berat buku The Elements karya Euclides, seorang matematikawan Yunani kuno yang lahir tahun 325 sebelum Masehi dan mengajar matematika di Aleksandria, Mesir.
Salah satu karya penulisan yang ditinggalkan Abu Abdillah Jayani adalah sebuah buku yang berisi penjelasan atas makalah kelima dalam buku "The Elements" karya Euclides.
Ayatullah Mohammad Taqi Najafi Isfahani Wafat
Tanggal 14 Tir 1293 HS, Ayatullah Mohammad Taqi Najafi Isfahani meninggal dunia di Isfahan dan dikebumikan di komplek Imam Zadeh Ahmad bin Ali bin Imam Muhammad Baqir as.
Sheikh Mohammad Taqi bin Sheikh Mohammad Tehrani Razi yang lebih dikenal dengan panggilan Agha Najafi lahir di kota Isfahan sekitar tahun 1225 Hs. Beliau mempelajari ilmu-ilmu agama di kota kelahirannya dan setelah itu mengikuti kuliah guru-guru besar di sana hingga mencapai gelar mujahid.
Sheikh Mohammad Taqi Razi termasuk ulama besar Syiah di awal-awal abad ke-14 Hq. Beliau menguasai ilmu-ilmu aqli dan naqli ditambah kekuatan hapalannya yang luar biasa.
Dalam peristiwa pengharaman tembakau, beliau termasuk pelopor perjuangan dan memiliki pengaruh spritual yang luar biasa di kawasan. Sementara di masa marjaiyatnya, beliau begitu serius membantu masyarakat dan melawan kezaliman yang dilakukan terhadap mereka.
Agha Najafi meninggalkan lebih dari 100 karya tulis seperti Adab al-shalah, Adab al-Arifin, al-Ijtihad wa al-Taqlid, Asrar al-Ayat, Asrar al-Ahkam, Asrar al-Ziarat, Asrar al-Syariah, Ushul ad-din dan lain-lain.
Zia-ul-Haq Meraih Kekuasaan
Tanggal 5 Juli 1977, Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq, dengan memanfaatkan kondisi Pakistan yang saat itu sedang krisis, melancarkan kudeta berdarah terhadap Zulfikar Ali Bhutto, Presiden Pakistan saat itu.
Selain mengangkat diri sebagai Presiden sekaligus Perdana Menteri Pakistan, Zia-ul-Haq menghukum mati Zulfikar Ali Bhutto dan para pendukungnya. Ia juga membubarkan parlemen serta melarang aktivitas partai-partai dan media massa.
Atas tekanan dari dalam negeri, pada tahun 1985, Zia-ul-Haq mengadakan pemilu dan membubarkan pemerintahan militer. Namun pada tahun 1988 sekali lagi Zia-ul-Haq membubarkan parlemen dan memecat perdana menteri sambil menjanjikan akan kembali mengadakan pemilu. Tetapi tak lama kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1988, Zia-ul-Haq beserta beberapa pejabat militer Pakistan tewas dalam ledakan pesawat udara.