Des 05, 2023 19:17 Asia/Jakarta

Surat As-Saff 7-14

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَى إِلَى الْإِسْلَامِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (7) يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (8) هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ (9)

 

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim. (61: 7)

 

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya". (61: 8)

 

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci. (61: 9)

 

Di episode sebelumnya diisyaratkan kabar gembira yang disampaikan Nabi Isa as akan kedatangan nabi setelahnya. Ayat ini mengatakan, sebagian ahli kitab yang diseru oleh Nabi Muhammad Saw untuk memeluk Islam telah berdusta kepada Tuhan, dan mengatakan, Tuhan tidak mengutusmu sebagai nabi. Melalui perbuatanya ini, mereka telah membuat dirinya menjauh dari petunjuk dan hidayah Tuhan, dan menzalimi dirinya sendiri.

 

Mereka mengira cahaya Ilahi itu seperti cahaya lilin yang bisa mereka tiup dengan mulut. Padahal Allah berkehendak cahaya pentunjuk-Nya menyinari seluruh alam seperti matahariu melalui Rasulullah Saw,dan menjadikan Islam menguasai semua agama dan mazhab, dan jelas tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi terpenuhinya kehendak Allah.

 

Sejarah menunjukkan selama 1400 tahun lalu, meski ada berbagai rintangan dan kendala yang diciptakan musuh, Islam terus berkembang dan komunitas Islam baik di Timur maupun di Barat terus bertambah.

 

Dari tiga ayat tadi terdapat lima pelajaran penting yang dapat dipetik.

1. Ketidakadilan terbesar terhadap umat manusia adalah menghalangi firman Tuhan yang jelas mencapai telinga manusia dan ajaran para nabi ilahi tidak dapat diterapkan dalam masyarakat manusia.

2. Menurut ungkapan al-Quran, agama adalah cahaya, yakni sarana untuk mengetahui dan menemukan jalan, tumbuh dan bergerak.

3. Musuh-musuh agama selalu berusaha mematikan cahaya petunjuk dan menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya.

4. Di antara semua agama dan aliran, hanya agama Islam yang abadi dan keunggulannya terhadap agama lain karena kebenaran yang dimilikinya.

5. Tak diragukan lagi, kemenangan kebenaran atas kebatilan adalah kehendak Tuhan, dan kehendak ini mengalahkan keinginan dan kehendak orang-orang kafir dan musyrik.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12) وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (13)

 

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (61: 10)

 

(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (61: 11)

 

Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (61: 12)

 

Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (61: 13)

 

Dalam ayat sebelumnya dibicarakan mengenai konspirasi musuh terhadap Islam. Ayat ini mendorong orang-orang mukmin untuk menjalankan kewajiban agamnya dalam menghadapi musuh. Ayat ini mengatakan, kalian yang mengklaim beriman dan menganggap sebagai pengikut Rasulullah Saw, maka berjihadlah untuk melindungi agama Tuhan, dan jangan segan-segan mengorbankan harta dan nyawa di jalan ini. Ketahuilah bahwa apa yang kalian berikan di jalan ini, Tuhan akan membelinya dan dengan harga paling tinggi.

 

Jika musuh menggunakan segala cara dan fasilitas untuk menghancurkan Islam dan umat Islam, kalian harus mengerahkan seluruh sumber daya kalian untuk melawan mereka dan ketahuilah bahwa dunia dan akhirat kalian bergantung pada upaya dan jihad kalian. Jika kamu menunaikan kewajibanmu, kamu akan meraih kemenangan di dunia dengan pertolongan Ilahi, di akhirat nanti kamu akan mendapat rahmat dan ampunan Tuhan, kamu akan terbebas dari neraka, dan kamu akan masuk surga yang kekal dan penuh berkah.

 

Dari empat ayat tadi terdapat empat pelajaran penting yang dapat dipetik.

1. Perdagangan tidak hanya terbatas pada urusan materi; Transaksi dengan Tuhan dan mengikuti rasul-rasulnya adalah perdagangan menguntungkan yang memberi manfaat bagi manusia baik di dunia maupun di akhirat, menjamin mereka hidup penuh berkah dan kenyamanan.

2. Orang mukmin selain menjaga agamanya, juga harus siaga dan siap mengorbankan harta serta nyawanya untuk melindungi agama Tuhan dari konspirasi musuh.

3. Pejuang di jalan Tuhan mencapai salah satu dari dua hal baik: menjadi syuhada dan memasuki surga abadi, yang merupakan keselamatan besar, atau mereka mengalahkan musuh dengan pertolongan Tuhan, yang juga merupakan kesuksesan penting dan berharga.

4. Dalam pandangan orang beriman, menjaga agama lebih penting dari harta dan nyawa. Oleh karena itu, mereka siap mengorbankannya di jalan Tuhan.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ فَآَمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آَمَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ (14)

 

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (61: 14)

 

Melanjutkan ayat sebelumnya yang menyeru orang mukmin untuk berjihad di jalan Tuhan, ayat ini mengatakan, jadilah penolong Tuhan sepanjang hidup kalian dan dalam segala situasi. Jelas sekali bahwa Allah tidak membutuhkan pertolongan kita manusia, dan penafsiran ini berarti menolong agama Allah, para nabi, dan para wali Ilahi.

 

Membantu agama Tuhan mempunyai dua aspek: yang pertama adalah mencoba menyebarkan Islam ke seluruh dunia, dengan menggunakan berbagai fasilitas dakwah dan media; Dan yang lainnya adalah mengetahui rencana dan konspirasi musuh-musuh Islam serta menghadapinya dengan serius dan penuh perhitungan.

Kelanjutan ayat ini mengisyaratkan contoh menolong agama Tuhan, dan mengatakan, Nabi Isa as juga meminta pertolongan dari hawariyyun yang terdiri dari 12 murid dan mubalignya, dan mereka juga menyatakan kesiapannya. Tapi nantinya sebagian dari mereka mundur dari penolong Nabi Isa as, dan berbalik menolong musuh beliau. Tapi Tuhan membuat orang-orang beriman menang atas musuh-musuh mereka.

 

Dari satu ayat tadi terdapat dua pelajaran penting yang dapat dipetik.

1. Memiliki keyakinan (iman) dan menjaganya saja tidaklah cukup; Sebaliknya, kita harus berusaha menyebarkan agama Tuhan di dunia.

2. Jika kita membantu agama Tuhan, maka Tuhan juga akan menolong kita dan membuat kita menang atas musuh.