Perkembangan Iptek di Iran dan Dunia (14)
-
teknologi informasi
Tahun 2017 bertepatan dengan hari nasional Teknologi Antariksa Iran yang mengusung slogan "Teknologi Antariksa, Ekonomi Perlawanan dan Masa Depan yang Berdaya", Iran memamerkan beberapa satelit yang sudah siap diluncurkan.
Satelit Doosti termasuk salah satu satelit yang siap diluncurkan tersebut. Satelit ini memiliki bobot 50 kilogram dan dirancang serta dibuat oleh para ilmuwan dari Universitas Teknologi Sharif, Iran. Satelit Doosti memiliki resolusi spasial lebih dari 30 meter dan akan diluncurkan tahun 2017.
Selain itu, satelit AUTSAT dan Zafar hasil karya para ilmuwan dari Unversitas Teknologi Amir Kabir dan Universitas Sains dan Teknologi Iran, juga sedang menunggu giliran untuk diluncurkan.
Prestasi lain Iran di bidang teknologi antariksa adalah satelit Nahid-1. Satelit ini adalah satu-satunya satelit Iran yang bertenaga surya. Hingga kini panel-panel satelit yang dibuat para ilmuwan Iran dipasang di badan satelit.
Akan tetapi pada satelit Nahid-1, panel-panel itu terpisah dan bisa terbuka dengan menggunakan tenaga matahari. Satelit lain yang siap diluncurkan Iran adalah satelit Tolou.
Satelit Tolou adalah satelit penginderaan jauh pertama Iran yang dapat diluncurkan dengan roket peluncur Simorgh. Satelit Tolou dilengkapi dengan kamera, kontrol kondisi mekanisme dan sel-sel surya.
Tugas asli satelit ini adalah topografi, pemotretan udara citra tunggal dengan resolusi 50 meter, menyimpan dan mengirim data foto ke stasiun bumi. Orbit satelit Tolou termasuk orbit yang rendah atau LEO (Low Earth Orbit) dengan ketinggian 500 kilometer dan usia efektifnya diperkirakan 1,5 tahun.
Tenaga satelit Tolou dipasok dari panel-panel surya yang ada di badannya dan baterai cadangan. Bobot satelir Tolou mencapai 100 kilogram dan satelit berbentuk segienam ini memiliki lebar 86 cm dan tinggi 100 cm.
Di sisi lain, kapal penjelajah samudra Iran yang pertama, Khalije Fars mulai dilepas ke laut di pelabuhan Bandar Abbas. Kapal penjelajah samudra Khalije Fars yang merupakan kapal penelitian pertama buatan Iran ini memiliki panjang 50 meter, lebar 10 meter dan tinggi empat meter.
Kapal ini memiliki daya tempuh hingga 3000 mil laut atau 5.556 kilometer. Kapal penelitian ini dilengkapi lima laboratorium canggih untuk riset fisika laut, biologi laut, kimia laut, geologi laut dan meteorologi laut.
Kapal ini bisa melaju hingga 15 knot (27,7 km / jam) dan mampu berlayar 45 hari tanpa henti. Jika dibutuhkan, kapal ini bisa mengambil sampel sedimen di kedalaman 3000 meter di dasar laut.
Di bidang lain, para ilmuwan Iran di Universitas Urmia menggunakan tabung nano karbon, CNT untuk produksi dan peningkatan kapasitas Super Capacitor. Hasil dari proyek laboratorium ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan peralatan elektronik dan super komputer.
Dalam 25 tahun ke depan, permintaan energi akan mengalami peningkatan dari yang ada saat ini minimal sampai 355 persen, seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil.
Masalah ini akan memberikan tekanan besar pada sumber-sumber energi tak terbarukan. Salah satu bidang kajian di ilmu material adalah pengembangan material baru untuk menghasilkan energi.
Keberhasilan ilmuwan Iran di bidang produksi makalah ilmiah kedokteran juga patut diperhatikan. Pada tahun 2016, Iran menduduki urutan ke-18 dunia dalam banyaknya jumlah makalah ilmiah yang dibuat, kualitas makalah dan sumber rujukan ilmu pengetahuan nasional menurut Scopus. Di bidang ini, negara-negara seperti Denmark, Rusia, Austria, Taiwan, Singapura, Turki dan Malaysia berada di bawah Iran.
Menurut keterangan Dr. Malikzadeh, Kepala Departemen Riset dan Teknologi, Kementerian Kesehatan Iran, peringkat Iran dalam banyaknya jumlah sumber rujukan makalah di Scopus meningkat dari sebelumnya di urutan ke-49 tahun 1988, menjadi urutan ke-18 di tahun 2016. Hal ini, katanya, adalah simbol perbaikan kualitas makalah Iran dalam beberapa tahun terakhir.
Malikzadeh menuturkan, infrastruktur teknologi kesehatan di Universitas Ilmu Kedokteran Iran mengalami kemajuan dan jumlah pusat pertumbuhan teknologi di akhir tahun 1395 Hs (berakhir Maret 2017) dibandingkan tahun 1393 Hs bertambah dari 52 menjadi 80.
Pada tahun 1393 Hs jumlah seluruh perusahaan berbasis iptek dan berporos teknologi di Iran mencapai 345 perusahaan dan saat ini jumlahnya 834 perusahaan. Selain itu, jumlah proyek-proyek teknologi Iran di tahun 1395 Hs dibandingkan tahun 1393 Hs bertambah dari 95 proyek menjadi 201 proyek.
Pada tanggal 17 Bahman 1395 Hs atau 5 Februari 2017, Iran menggelar pameran teknologi di Universitas Tehran dan selama acara berlangsung dipamerkan 10 produk industri berbasis teknologi yang dibuat perusahaan-perusahaan Iran.
Produk-produk yang dipamerkan itu di antaranya adalah pemindai mata bor, mesin press pil tunggal seberat 10 ton dengan kapasitas produksi 4.500 butir perjam, masker respiratori FFP-3 dan yang lainnya. []