Pengakuan Putra Mahkota Saudi terkait Pembunuhan Sadis Khashoggi
Setelah sekitar setahun berlalu dari pembunuhan sadis Jamal Khashoggi, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) akhirnya mengaku bertanggung jawab atas kejahatan terhadap jurnalis Arab tersebut, meskipun membantah keterlibatan dirinya.
Dalam sebuah wawancara dengan jaringan media AS, PBS, Mohammed bin Salman mengatakan dirinya bertanggung jawab atas pembunuhan Kashoggi karena itu terjadi di bawah kepemimpinannya. Meski demikian, Bin Salman bersikeras tidak mengetahui sama sekali masalah tersebut, dan membantah keterlibatannya dalam kasus pembunuhan berdarah itu.
Sebelumnya, MBS tidak pernah mengakui secara terbuka bahwa ia bertanggung jawab atas pembunuhan wartawan oposisi pemerintah Riyadh itu. Padahal Dinas Intelijan Amerika Serikat, CIA dan beberapa pemerintah Barat mengumumkan bahwa MBS memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Kepada Martin Smith dari PBS, Putra Mahkota Saudi mengatakan, itu terjadi di bawah pengawasan saya, oleh karena itu saya menerima semua tanggung jawabnya karena terjadi di bawah pengawasan saya.
Namun sepertinya maksud Bin Salman bukan mengakui keterlibatan langsung dalam pembunuhan Khashoggi, tapi karena ia pemimpin Saudi, maka seharusnya ia mengetahui keputusan pembunuhan ini, dan mencegahnya.
PBS akan menayangkan film dokumenter terkait Bin Salman ini pada 1 Oktober 2019, dan mempublikasikan pengakuan Putra Mahkota Saudi tersebut.
Jamal Khashoggi, seorang kolumnis Washington Post menghilang pada 2 Oktober 2018, ketika mengunjungi Konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk urusan administrasi, tetapi tidak pernah keluar dari gedung dalam keadaan hidup. Pasukan keamanan rezim Al-Saud yang tiba di Istanbul dengan jet pribadi membunuh Khashoggi dan memutilasi tubuhnya untuk menghilangkan jejak., meski akhirnya terbungkar juga.
Pemerintah Saudi mengadopsi empat taktik untuk mengelabui publik dunia dalam kasus pembunuhan Khashoggi. Taktik pertama adalah menyangkal memiliki hubungan dengan kejahatan yang terjadi di salah satu konsulatnya di Turki. Taktik kedua adalah mengakui bahwa kejahatan itu dilakukan oleh pejabat keamanan Saudi, tetapi pejabat tinggi rezim Al Saud, termasuk Mohammed bin Salman, tidak terlibat dalam kejahatan itu. Taktik ini diadopsi setelah tekanan internasional semakin gencar terhadap rezim Al Saud.
Taktik ketiga adalah menggelar pengadilan sandiwara, dan menjatuhkan vonis hukuman kepada beberapa pembunuh Khashoggi. Sedangkan taktik keempat adalah pengakuan Mohammed bin Salman, untuk pertama kalinya menyatakan bertanggung jawab atas kejahatan tersebut.
Kini muncul pertanyaan besar, mengapa Mohammed bin Salman yang selalu menghindar tanggung jawab selama setahun terakhir atas kusus pembunuhan ini, kini tiba-tiba mengubah haluan dengan menerimanya.
Tampaknya, alasan paling penting dari langkah Bin Salman mengenai kuatnya bukti mengenai keterlibatan pihak kerajaan Arab Saudi dalam kasus pembunuhan Khashoggi, dan Mohammed bin Salman tidak dapat menyangkal semua fakta tersebut.
Masalah lainnya mengenai tidak ada peristiwa baru tentang pembunuhan Khashoggi, karena bin Salman dan rezim Al Saud sebelumnya telah membantahnya. Tapi kini, Bin Salman menerima tanggungjawab kasus ini meskipun masih menyangkal perannya dalam kejahatan tersebut. Dengan cara ini, ia berupaya menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang menerima tanggung jawab. Tentu saja Ben Salman perlu membersihkan wajahnya yang bersimbah darah untuk mencapai kursi raja Saudi, dan menunjukkan wajah yang lebih tenang, moderat dan bertanggung jawab.
Masalah lain yang ingin ditampilkan Putra Mahkota Saudi ini bahwa dirinya ingin menyampaikan pesan bahwa di Arab Saudi dan juga di negara-negara lain, mungkin terjadi peristiwa yang tidak disadari oleh pihak berwenang. Selama setahun terakhir, Bin Salman berusaha untuk melakukan perubahan politik Arab Saudi demi kepentingannya mengisi kursi orang nomor satu di negara Arab itu.
Tapi, langkah rekayasa ini tetap tidak dapat membebaskan Bin Salman dari kejahatan yang dilakukannya tersebut, karena pelapor khusus PBB Anis Kalamar baru-baru ini mengumumkan bukti yang kredibel tentang keterlibatan pejabat senior Saudi, termasuk Putra Mahkota Mohammed bin Salmandalam pembunuhan Jamal Khashoggi. (RA)