Jan 22, 2021 16:16 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 22 Januari 2021

Hari ini, Jumat 22 Januari 2021 bertepatan dengan 8 Jumadil Tsani 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 3 Bahman 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Abu Al-Qasim As-Syathibi Lahir

904 tahun yang lalu, tanggal 8 Jumadil Tsani 538 HQ, Abu al-Qasim bin Firah bin Abi al-Qasim as-Syathibi yang lebih dikenal dengan Imam al-Qurra lahir kedunia.

Abu al-Qasim as-Syathibi merupakan guru para qari al-Quran ulum al-Quran abad 6 Hijriah. Selain menguasai prinsip-prinsip qiraah dan tajwid, beliau juga sangat menguasai tafsir, hadis, nahwu dan lughat.

Sekalipun Syathibi tidak dapat melihat, tapi kecerdasannya yang luar biasa membuat siapa saja yang hadir tidak menyadari bahwa ia buta. Tidak saja tinggi dari sisi keilmuwannya, Syathibi juga seorang yang zuhud dalam kehidupannya dan memiliki akhlak mulia. Beliau tidak akan berbicara bila tidak dibutuhkan dan tidak pernah mengeluh dengan segala kekurangan dan penyakit yang menimpanya. Syathibi juga tidak membaca al-Quran tanpa wudhu dan setiap kali membaca al-Quran di ruangan, maka ia akan membacanya dengan ketenangan luar biasa.

Syathibi juga meninggalkan banyak karya tulis seperti Hirz al-Amani dan dua Kasidah Lamiyah dan Raiyah yang sangat terkenal dan di abad-abad selanjutnya banyak yang mengomentarinya.

 

Dr Soepomo, Arsitek UUD 45 Lahir

118 tahun yang lalu, tanggal 22 Januari 1903, Prof. Mr. Dr. Soepomo lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dr. Soepomo meninggal di Jakarta tanggal 12 September 1958. Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Soepomo dikenal sebagai arsitek Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Muhammad Yamin dan Sukarno.

Sebagai putra keluarga priyayi, Soepomo berkesempatan meneruskan pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917), MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920), dan menyelesaikan pendidikan kejuruan hukum di Bataviasche Rechtsschool di Batavia pada tahun 1923. Ia kemudian ditunjuk sebagai pegawai negeri pemerintah kolonial Hindia Belanda yang diperbantukan pada Ketua Pengadilan Negeri Sragen (Soegito 1977).

Antara tahun 1924 dan 1927 Soepomo mendapat kesempatan melanjutkan pendidikannya ke Rijksuniversiteit Leiden di Belanda di bawah bimbingan Cornelis van Vollenhoven, profesor hukum yang dikenal sebagai "arsitek" ilmu hukum adat Indonesia dan ahli hukum internasional, salah satu konseptor Liga Bangsa Bangsa.

 

Imam Khomeini ra Masuk Rumah Sakit Jantung Tehran

42 tahun yang lalu, tanggal 3 Bahman 1357 HS, Imam Khomeini ra masuk rumah sakit jantung Tehran.

Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, sebagaimana telah berjanji sebelumnya Imam Khomeini ra pada bulan Isfand 1357 HS pergi ke kota Qom untuk tinggal di sana. Namun penyakit jantung yang dideritanya membuat beliau pada 3 Bahman harus kembali dibawa ke rumah sakit jantung untuk melewati masa perawatannya di sana.

Imam Khomeini ra dirawat di Rumah Sakit Jantung Tehran selama 39 hari. Setelah melewati masa perawatan di sana, beliau kemudian tinggal untuk sementara waktu di daerah Darband, Tehran dan setelah itu pada 27 Ordibehesht 1359 Hs, beliau tinggal di sebuah rumah sederhana di daerah Jamaran.