Feb 02, 2021 16:15 Asia/Jakarta
  • perkembangan iptek di Iran
    perkembangan iptek di Iran

Tim mahasiswa Universitas Sharif, Tehran, Iran berhasil memenangkan hadiah Buchalter 2019 atas makalah ilmiah yang dibuatnya.

Buchalter Prize diberikan setiap tahun atas ide-ide baru dan progresif di bidang kosmologi, teori gravitasi, dan observasi. Ide-ide itu harus berhasil membuka jendela baru bagi pemahaman manusia tentang ekspansi alam semesta yang sangat cepat.
 
Dewan juri Buchalter Prize menilai makalah para mahasiswa Universitas Sharif yang dimuat dalam jurnal ilmiah Cosmology and Astroparticle Physics sebagai hasil riset yang unggul, dan merupakan langkah inovatif dalam memahami fenomena gravitasi kuantum. Sebuah ide yang memungkinkan gelombang gravitasi yang dipancarkan oleh dua bintang neutron dapat memberikan informasi baru seputar Lubang Hitam dan gravitasi kuantum.
 
----
 
Seorang peneliti keturunan Iran di Australia dengan kerja sama peneliti lain, menciptakan sebuah teknologi baru pada baterai yang memungkinkannya lima kali lebih lama bertahan dibandingkan baterai-baterai isi ulang ion litium biasa. Menurut peneliti ini, produk yang diciptakannya adalah baterai litium-sulfur paling efektif di dunia. Baterai ini bisa menambah daya telepon genggam yang bisa bertahan hingga lima hari berturut-turut atau membantu kendaraan listrik untuk menempuh jarak 1000 kilometer tanpa ditambah daya.
 
Teknologi penyimpanan cadangan energi baru ini tidak pernah dibuat sebelumnya dan bisa digunakan di berbagai peralatan. Dalam teknologi baru ini, baterai dibuat dengan menggunakan bahan campuran ion-litium dari litium-sulfur. Baterai litium-sulfur bisa menambah daya lima kali lebih lama dari baterai ion-litium biasa, tapi saat ini masih belum bisa digunakan pada alat-alat elektronik yang ada. Hambatan terbesar dalam proses ini adalah instabilitas katoda baterai yang dalam setiap siklus pengisian volumennya berkurang 75 persen. Artinya baterai akan cepat rusak dan untuk mengisi ulang dibutuhkan ketahanan yang lebih dari ini.
 
Peneliti ini dan timnya menemukan bahwa penggunaan sebuah katoda fleksibel dapat mengontrol pemuaian dan kontraksi baterai tanpa menurunkan volumennya. Mereka mengklaim dengan metode ini berhasil menciptakan baterai litium-sulfur paling efektif di dunia. Menurut para peneliti, dunia membutuhkan teknologi-teknologi baru penyimpanan cadangan energi untuk mengatasi perubahan iklim.
 
mahasiswa Universitas Teknologi Sharif penerima hadiah Buchalter

 

Baterai litium-sulfur menggunakan sulfur dalam jumlah sangat besar dan bisa mengisi daya baterai litium hingga lima kali lebih besar dari baterai litium biasa. Selain itu, baterai ini dibuat dengan bahan baku murah yang bisa ditemukan di seluruh dunia. Para peneliti mengatakan, dalam waktu 2-3 tahun ke depan baterai ini bisa mulai dipasarkan dan mendapatkan izin produksi massal. Sampel pertama baterai ini diproduksi di Jerman dan teknologi ini sudah diujicobakan pada kendaraan serta panel surya. 
 
----
 
Sekelompok peneliti yang diketuai seorang ilmuwan keturunan Iran di Universitas MIT menyadari bahwa medan magnet bulan sekitar satu miliar tahun lalu sempat hilang. Para peneliti ini meneliti bebatuan bulan dan hasilnya menunjukkan bagaimana medan magnet bulan hilang pasca proses kristalisasi inti planet ini. Saied Mighani yang aktif dalam studi ilmu bumi, atmosfer dan bulan di MIT, bersama pakar geologi Cina, Huapei Wang meneliti medan magnet bulan selama beberapa tahun.
 
Medan magnet melindungi bumi dari partikel bermuatan Matahari. Ilmuwan meyakini bahwa medan magnet ini terbentuk dari aliran-aliran elektronik yang muncul akibat gerakan logam cair di inti bumi. Menurut para ilmuwan, bulan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, pasca tabrakan hebat dengan sebuah planet seukuran bumi atau planet Mars.
 
Pecahan batu akibat tabrakan ini secara bertahap, satu sama lain saling mendekat akibat gaya gravitasi dan lahirlah bulan sebagai satelit bumi. Awalnya jarak bumi dan bulan lebih dekat dari jarak hari ini, namun seiring berlalunya waktu, bulan menjauh dari bumi dan proses ini terus berlangsung. Sekarang jarak bulan dan bumi setiap tahun bertambah sekitar satu inchi. Selain itu awalnya bulan memiliki medan magnet yang sangat kuat namun sekarang sudah hilang. 
 
Para peneliti mengatakan, medan magnet bulan yang kuat itu melindungi permukaan bulan dari angin matahari. Hal ini menjadikan bulan dipenuhi gas matahari, akan tetapi ketika medan magnet masih ada, jarak bulan dengan bumi sangat dekat. Meski demikian masih belum jelas apa yang membentuk medan magnet bulan dan apa yang menyebabkannya hilang. Dalam penelitian sebelumnya para ilmuwan menemukan bahwa 4 miliar tahun lalu kekuatan medan magnet bulan sekitar 100 microtesla.
 
alat pengisi daya nirkabel produk perusahaan startup GuRu

 

Dengan kata lain kekuatan medan magnet bulan dua kali lipat dari bumi saat ini. Para peneliti dengan memeriksa batu-batu bulan, berhasil mengetahui kekuatan medan magnet planet itu. Kebanyakan dari batu tersebut keluar dari inti bulan akibat letusan gunung berapi. Pada saat yang bersamaan, seiring pembekuan bebatuan ini, partikel kecil batu-batu itu berada satu jalur dengan medan magnet bulan. Dengan begitu keberadaan medan magnet terbukti.
 
Letusan gunung berapi pada bulan terhenti sejak 3 miliar tahun lalu. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukkan sekitar 2,5 miliar tahun lalu, kekuatan medan magnet bulan sekitar 10 microtesla.
 
----
 
Sebuah perusahaan startup Amerika Serikat di California, menciptakan sebuah sistem nirkabel untuk menambah daya, dengan menggunakan teknologi buatan peneliti Iran, tiga sampel sistem ini dipamerkan di CES 2020. Teknologi nyata transfer listrik tanpa kabel atau tanpa bantalan pengisi daya, menjadi tantangan serius dalam industri teknologi.
 
Akan tetapi saat ini sebuah perusahaan startup California dengan memanfaatkan teknologi yang diciptakan ilmuwan Iran, menemukan metode murah dan sederhana untuk mengatasi tantangan tersebut. Perusahaan startup bernama GuRu ini menciptakan sebuah sistem nirkabel yang bisa mengalirkan listrik dengan bantuan gelombang radio dengan frekuensi tinggi. Kenyataannya ia mengalirkan listrik dalam bentuk gelombang milimeter.
 
Perusahaan startup GuRu menampilkan tiga sampel awal produknya pada pameran CES 2020 dan produk tersebut dikembangkan bersama sejumlah perusahaan produsen alat elektronik. Ketiga sampel awal produk GuRu meliputi sebuah sistem pengisi daya di atas meja yang bisa mengisi daya gadget apapun dalam jarak beberapa meter tanpa kabel. Sampel lain adalah sebuah ubin atap rumah yang bisa mengisi daya secara luas dan sampel terakhir adalah sebuah robot yang bisa bergerak di ruang luas dan mengisi daya gadget-gadget kecil di rumah semacam sensor internet benda dan kamera.
 
ponsel pendeteksi infeksi saluran kemih

 

Perusahaan startup GuRu mengumpulkan investasi senilai 15 juta dolar. Awal mula teknologi ini berasal dari uji coba yang dilakukan ilmuwan keturunan Iran, Ali Hajimiri. Ia bersama beberapa temannya yaitu Behrooz Abiri dan Florian Bohn, menciptakan sebuah sistem frekuensi radio yang mampu mentransfer energi dari jarak jauh. Mereka kemudian mengembangkan teknologi ini dan mendapatkan suntikan dana untuk menyempurnakannya.
 
Mereka bekerjasama dengan Kairos Ventures dan menerima suntikan dana dari Universitas California Institute of Technology, Caltech dan beberapa sumber dana lain, sehingga bisa menciptakan beberapa generasi inovatif dari sistem frekuensi radio baru. Menurut Teymur Boutros-Ghali, salah satu rekanan GuRu, masyarakat harus bisa menggunakan alat-alat elektronik dengan nyaman, tanpa mencemaskan masalah pengisian daya. GuRu bisa mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk mengubah teknologi ini sesuai standar internasional. 
 
----
 
Deteksi infeksi saluran kemih membutuhkan waktu lama dan memakan biaya besar, namun saat ini proses itu bisa dilakukan dengan cepat memakai telepon genggam cerdas. Para peneliti di Inggris untuk pertama kalinya menciptakan sebuah alat berbasis telepon genggam yang memeriksa sampel air kencing dalam waktu kurang dari 25 menit, dan mampu mendeteksi keberadaan infeksi di dalamnya. Alat ini menggunakan seutas pita plastik yang di seluruh bagiannya dilengkapi antibodi yang bekerja mengidentifikasi keberadaan infeksi saluran kemih manusia. 
 
Ketika setetes air kencing diteteskan pada pita ini antibodi mengenali bakteri-bakteri berbahaya semacam E.coli. kemudian enzim khusus ditambahkan ke bakteri-bakteri tersebut sehingga mengubah warna pita menjadi hijau cerah. Identifikasi perubahan warna ini dihasilkan dengan cara menempelkan pita plastik pada kamera ponsel dan mengambil gambarnya, kemudian mentransfer gambar untuk dianalisa ke sebuah aplikasi khusus.
 
Bakteri E.coli adalah bakteri yang umum ditemukan di air kencing dan 80 persen infeksi muncul karena keberadaan bakteri tersebut. Para ilmuwan berharap di masa depan metode ini bisa digunakan untuk mendeteksi secara luas bakteri-bakteri berbahaya yang ada pada air kencing.[]

Tags