Pars Today
Perkembangan di Amerika selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Pejabat AS: Israel Harus Belajar dari Perang Lebanon.
Presiden AS Joe Biden telah meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berhenti berperang selama tiga hari guna menyelesaikan masalah tawanan.
Biden Meminta Gencatan Senjata Tiga Hari, Tapi Netanyahu Menolak.
Inilah perkembangan dunia hari ini yang kami rangkum dalam program warta berita Dunia. Selamat mengikuti...
Juru bicara Istana Kepresidenan Rusia, mengatakan, hubungan Rusia dan Amerika Serikat, berada pada titik nol atau bahkan di bawahnya.
Meski pemerintahan Biden telah mengumumkan dukungan politik penuhnya terhadap tindakan kriminal rezim Zionis di Jalur Gaza dan bahkan menentang gencatan senjata, tetapi isu bantuan keuangan ke Israel yang dianggap oleh Partai Republik sejalan dengan pandangan Gedung Putih yang ingin memberikan bantuan keuangan dan senjata secara simultan kepada Ukraina telah menyebabkan perselisihan yang luas antara Kongres dan Gedung Putih.
Perselisihan Partai Republik dan Gedung Putih Mengenai Bantuan ke Israel dan Ukraina.
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyebut presiden Amerika Serikat bertanggung jawab atas pembantaian massal warga Palestina di Jalur Gaza.
Sejumlah pejabat pemerintah Amerika Serikat, mengatakan, Presiden AS, dan para asistennya percaya bahwa Perdana Menteri Rezim Zionis, tidak akan bertahan lama di tampuk kekuasaan.
Operasi Badai Al Aqsa dan serangan brutal serta keji Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan dan melukai ribuan warga Palestina khususnya anak-anak dan perempuan hampir memasuki pekan keempat, namun AS sebagai pendukung utama dan sekutu strategis Israel masih tetap menghendaki berlanjutnya perang berdarah ini.