Pars Today
Pars Today - Menurut analisis Foreign Policy, kekuatan militer AS saat ini berada pada titik puncak dan menambah beban militer pada tentara tanpa menambah sumber daya untuk membangun kembali kesiapannya bakal menyebabkan banyak kekalahan.
Ekspor drone Iran Mohajer ke Ethiopia, pertunjukan kemampuan pertahanan Iran di Pameran Baghdad, penyerahan peralatan baru ke Angkatan Laut Iran, manuver bersama Iran dan Republik Azerbaijan, dan penyelenggaraan perlombaan pentathlon/pancalomba militer Iran dan Rusia, merupakan berita pilihan industri militer Iran.
Delegasi tinggi Universitas Pertahanan Nasional Cina mengunjungi Universitas Komandan dan Staf Militer Iran untuk mengenal dan menyaksikan kapasitas ilmiah, pendidikan dan penelitian universitas tersebut.
Seorang perwira tinggi militer rezim Zionis Israel mengakui bahwa tentara rezim ini tidak siap untuk melanjutkan perang di Jalur Gaza.
Setelah Israel, menggunakan dermaga apung Amerika Serikat, untuk menyusup ke kamp Nuseirat, dan membantai warga Palestina, Program Pangan Dunia, WFP, menunda penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza, lewat dermaga apung itu.
Media Rezim Zionis, mengabarkan, seiring berlanjutnya serangan hebat Hizbullah Lebanon, ke utara Wilayah pendudukan, industri dan perusahaan-perusahaan Israel, terpaksa tutup atau pindah tempat.
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, mengatakan, Rezim Zionis, penjahat pembunuh anak-anak, harus tahu, pembalasan atas tumpahnya darah suci, akan dilakukan, dan tunggulah pembalasan itu.
Gerakan perlawanan Islam Lebanon, membalas serangan pasukan Israel, dengan membombardir markas Brigade 769 Hiram Militer Israel, sehingga mengalami kerusakan parah.
Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, setelah 20 hari melancarkan serangan tanpa henti ke utara Jalur Gaza, mundur dari wilayah tersebut.
Surat kabar Amerika Serikat, mengutip dua diplomat Mesir, melaporkan, Kairo, memperingatkan Israel, jika keamanan Mesir, sampai terancam, maka pembalasan militer pasti dilakukan.