Pars Today
Parstoday- Kementerian Luar Negeri Lebanon meminta komunitas internasional mendukung pasukan UNIFIL dan menekan Israel agar segera menghentikan aksi-aksi permusuhannya terhadap mereka.
Juru bicara UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian PBB di perbatasan selatan Lebanon, memperingatkan akan memberikan balasan militer terhadap rezim Zionis sebagai tanggapan atas serangan yang disengaja oleh tentara Israel terhadap pasukan Israel.
Kelanjutan agresi rezim Zionis di Palestina dan Lebanon serta ancaman terorisnya di kawasan dianggap sebagai pembangkangan terhadap tatanan dan hukum internasional, yang telah dibangun selama beberapa dekade melalui upaya berkelanjutan dari PBB dan lembaga-lembaga internasional.
Pesawat tanpa awak Israel, menyerang salah satu kendaraan pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, di wilayah Rmeish, selatan Lebanon.
Militer rezim Zionis kembali melancarkan serangan terhadap markas besar Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon selatan.
Pasukan UNIFIL di perbatasan antara Lebanon dan wilayah pendudukan menjadi sasaran serangan militer rezim Zionis.
Komandan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) memperingatkan eskalasi ketegangan di Lebanon selatan yang dapat menimbulkan konsekuensi destruktif.
Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan pelanggaran zona udara Lebanon, oleh Rezim Zionis, yang telah menciptakan ketegangan di garis demarkasi, Garis Biru.
Komandan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) membawa pesan dari Tel Aviv bagi pemerintah Beirut bahwa tenda yang dipasang di perbatasan selatan harus dicabut.
Anggota Fraksi Loyalitas kepada Muqawama (al-Wafa Lilmuqawamah) Lebanon mereaksi ketegangan di daerah perbatasan Kfarchouba (Kafrchouba/Kafr Shuba) dan agresi pasukan rezim Zionis Israel ke wilayah Lebanon selatan.