Irak masih terus menghadapi proses politik yang rumit setelah fleksibilitas dan titik kesamaan diabaikan.
Pemimpin Gerakan Sadr Irak, mengajak Arab Saudi untuk mengedapankan kebijakan-kebijakan yang moderat.
Pemimpin Gerakan Sadr Irak memperingatkan Turki terkait dimulainya operasi militer baru negara itu di wilayah Irak. Menurutnya, Irak tak akan diam jika terus dibombardir.
Pemimpin Gerakan Sadr menyambut pembicaraan dengan kubu oposisi nasional Irak.
Para pemimpin Dewan Koordinasi Syiah Irak meminta Marja' Besar Ayatullah Sayid Ali Sistani, untuk menengahi perselisihan antara mereka dan Pemimpin Gerakan Sadr, Muqtada al-Sadr.
Sebuah sumber di Gerakan Sadr mengatakan, nama Haider al-Abadi, pemimpin Koalisi al-Nasr, telah dicoret dari daftar calon perdana menteri baru Irak.
Sebuah sumber politik Irak mengatakan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah bertemu dengan pemimpin Gerakan Sadr, dan diputuskan bahwa Gerakan Sadr dan Komite Koordinasi Syiah akan membentuk sebuah fraksi.
Sekretaris Jenderal Asaib Ahl al-Haq Irak menekankan bahwa tujuan serangan roket ke kedutaan besar AS di Baghdad adalah untuk mengacaukan situasi.
Sidang pertama parlemen Irak yang digelar hari Minggu (09/01/2022) menunjukkan bahwa periode baru di negara ini akan semakin sulit dan menantang.
Pemimpin Gerakan Sadr, Muqtada al-Sadr mengatakan tekanan asing tidak akan mencegah Irak dalam membentuk pemerintahan mayoritas nasional.