Pars Today
Presiden Iran meninggalkan Tehran menuju New York untuk berpartisipasi dalam sidang Majelis Umum PBB ke-79.
Wakil Tetap Iran untuk PBB mengumumkan bahwa lebih dari 6 juta warga Afghanistan tinggal di Iran.
Dalam sidang darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memilih diakhirinya pendudukan Palestina oleh rezim Israel, Republik Islam Iran dengan tegas mendukung resolusi tersebut dan mengutuk kebijakan apartheid Tel Aviv.
Duta Besar Iran untuk PBB menekankan, "Mengingat urgensi situasi dan pentingnya mengakhiri pendudukan Palestina, Republik Islam Iran mendukung resolusi yang dirancang sehubungan dengan hal ini."
Presiden Republik Islam Iran menyatakan bahwa Iran tidak dan tidak akan menjadi pemrakarsa perang apa pun dan mengatakan, "Minggu depan di PBB, kami akan membela hak-hak rakyat Iran."
Pejabat PBB menekankan, "Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza dan gencatan senjata harus dilakukan sesegera mungkin."
Michael Fakhri, Pelapor Khusus Hak atas Pangan PBB pada Senin (9/9) pagi mengatakan, “Israel tidak hanya mencegah bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, tetapi juga menghancurkan tanah dan sumber makanan rakyat Palestina.”
Michael Fakhri, Reporter Khusus PBB Urusan Hak atas Pangan menyatakan bahwa Israel tidak hanya mencegah bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, tetapi juga menghancurkan tanah dan sumber makanan rakyat Palestina rezim dan tekanan terhadap pendukung Israel.
PBB telah menyerukan penyelidikan penuh atas pembunuhan seorang aktivis perdamaian Amerika oleh tentara Israel di Tepi Barat bagian utara.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik dan Perdamaian menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan segera serta meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.