Serangan Drone Rezim Zionis ke Wilayah Selatan Lebanon
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i179798-serangan_drone_rezim_zionis_ke_wilayah_selatan_lebanon
Pars Today - Sumber-sumber berita melaporkan bahwa rezim Zionis, dalam kelanjutan agresinya terhadap wilayah selatan Lebanon, telah menyerang kota kecil Blida.
(last modified 2025-11-08T03:54:11+00:00 )
Nov 08, 2025 10:47 Asia/Jakarta
  • Drone rezim Zionis
    Drone rezim Zionis

Pars Today - Sumber-sumber berita melaporkan bahwa rezim Zionis, dalam kelanjutan agresinya terhadap wilayah selatan Lebanon, telah menyerang kota kecil Blida.

Menurut laporan IRNA pada Sabtu (08/11/2025) dini hari yang mengutip jaringan Al-Manar, sebuah drone milik rezim Zionis menyerang wilayah di kota kecil Blida, yang terletak di distrik Marjayoun, provinsi Nabatieh, Lebanon, dengan menembakkan dua proyektil.

Beberapa media melaporkan bahwa serangan itu menargetkan kendaraan konstruksi dan menyebabkan kerusakan pada satu unit ekskavator di wilayah tersebut.

Hingga kini belum ada laporan resmi yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga Lebanon terkait insiden ini.

Pada 30 Oktober, pasukan militer rezim Zionis sebelumnya telah melakukan pelanggaran terang-terangan dengan memasuki kota kecil Blida dan menewaskan seorang pegawai balai kota.

Setelah serangan itu, Presiden Lebanon memerintahkan militer negara itu untuk menanggapi agresi rezim Zionis terhadap wilayah Lebanon.

Pada Kamis (06/11) sore rezim Zionis melancarkan gelombang baru serangan terhadap posisi-posisi Hizbullah di selatan Lebanon.

Reporter Al Jazeera melaporkan bahwa rezim Zionis melancarkan dua serangan udara terhadap wilayah Aaita El Jabal dan Tayr Diba di selatan Lebanon.

Rezim Zionis memulai agresinya terhadap Lebanon pada 1 Oktober 2024 dan, setelah dua bulan, menandatangani perjanjian gencatan senjata pada Rabu, 27 November, dengan mediasi Amerika Serikat.

Berdasarkan perjanjian itu, pasukan militer rezim Zionis seharusnya meninggalkan wilayah selatan Lebanon dalam waktu 60 hari, tapi rezim itu melanggar hukum internasional dengan mempertahankan pasukannya di lima posisi strategis di kawasan tersebut. Sejak penandatanganan gencatan senjata, militer rezim Zionis telah ribuan kali melanggarnya.(sl)