Paus Leo: Pemerintah Trump Perlakukan Imigran dengan Tidak Hormat
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i180616-paus_leo_pemerintah_trump_perlakukan_imigran_dengan_tidak_hormat
Pars Today - Paus Leo, Pemimpin Dunia Katolik mengkritik kebijakan anti-migrasi Presiden AS Donald Trump, dengan mengatakan bahwa pemerintahannya memperlakukan warga negara asing yang tinggal di Amerika Serikat dengan cara yang "sangat tidak hormat".
(last modified 2025-11-19T03:45:12+00:00 )
Nov 19, 2025 10:43 Asia/Jakarta
  • Paus Leo
    Paus Leo

Pars Today - Paus Leo, Pemimpin Dunia Katolik mengkritik kebijakan anti-migrasi Presiden AS Donald Trump, dengan mengatakan bahwa pemerintahannya memperlakukan warga negara asing yang tinggal di Amerika Serikat dengan cara yang "sangat tidak hormat".

Menurut laporan IRNA mengutip Reuters, Paus Leo meminta rakyat Amerika dalam sebuah wawancara dengan wartawan di Italia pada hari Selasa (18/11/2025) untuk "berperilaku manusiawi dan menghormati martabat manusia".

Menanggapi permintaan para uskup Katolik Amerika tentang perlunya "reformasi migrasi yang bermakna", Paus Leo berkata, "Ini adalah posisi yang sangat penting. Saya meminta seluruh rakyat Amerika untuk mendengarkan para uskup ini."

Pemimpin dunia Katolik menambahkan bahwa negara-negara memiliki hak untuk menentukan kebijakan perbatasan mereka sendiri, tetapi banyak imigran di Amerika Serikat diperlakukan dengan sangat tidak hormat.

Pemimpin Katolik pertama yang berasal dari Amerika telah menjadi kritikus vokal terhadap kebijakan anti-migrasi Trump dalam beberapa minggu terakhir. Pada bulan September, Paus Leo menyebut perlakuan pemerintah AS terhadap imigran "tidak manusiawi".

Sejak Trump kembali menjabat sebagai presiden, langkah-langkah keamanan terhadap imigran dan penahanan sewenang-wenang telah meningkat di sebagian besar negara bagian.

Trump telah mengintensifkan penahanan migrasi di kota-kota yang condong ke Partai Demokrat dan dalam beberapa bulan terakhir telah melakukan tindakan keras yang meluas di Chicago, Los Angeles, dan Washington.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pada hari Sabtu bahwa pasukan federal telah meluncurkan operasi skala besar lainnya untuk menangkap imigran tanpa dokumen.(sl)