Krisis Palestina Bayangi Pemilu di Inggris
(last modified Sun, 02 Jun 2024 13:26:08 GMT )
Jun 02, 2024 20:26 Asia/Jakarta
  • Krisis Palestina Bayangi Pemilu di Inggris

Tragedi akibat serangan brutal rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza, dan dukungan pemerintah serta mayoritas elit politik Inggris kepada rezim Zionis ini mempengaruhi pemilu paling sensitif dekade terakhir Inggris untuk menentukan anggota majelis rendah dan pemerintah selanjutnya.

Seperti dilaporkan IRIB, puluhan organisasi, yayasan dan pusat hukum kemanusiaan anti-perang di Inggris telah mendesak para pemilih anti-perang untuk hanya memilih kandidat pro-Palestina dan pro-perdamaian dalam pemilihan umum mendatang.

 

Seorang aktivis politik Inggris mengatakan, pesan penting penentangan dan penyelenggaraan demonstrasi anti-Israel dan pemerintah Amerika serta Inggris adalah semua orang membenci pengiriman segala bentuk bom dan senjata ke Israel yang digunakan untuk membantai warga Palestina.

 

Selain para pengunjuk rasa dari berbagai kebangsaan, golongan, usia, dan agama yang marah atas pembantaian warga Palestina, sejumlah ulama Yahudi dan pendeta Kristen juga turut hadir dalam sebagian besar aksi demonstrasi dalam delapan bulan terakhir untuk membela bangsa Palestina dan mengungkapkan kemarahan mereka serta merasa muak dengan rezim Zionis dan para pendukungnya.

 

Sementara itu, seorang pendeta yang turut berdemo mengatakan, sebagai seorang pendeta saya mengutuk aksi-aksi jahat dan sadis Israel serta sekutunya yang terlibat dalam pembantaian rakyat Gaza.

 

Ia menambahkan, pemerintah Inggris bahkan menolak menghentikan ekspor senjata dan peralatan perang untuk militer Israel.

 

Seorang warga Inggris juga mengatakan bahwa ada kemungkinan untuk tidak memilih kandidat yang mendukung perang dan Israel serta menyingkirkan pendukung Israel dari kancah politik negara tersebut.

 

Pemilihan umum akan diadakan di Inggris pada 4 Juli 2024 untuk menentukan pemerintahan dan anggota parlemen berikutnya.

 

Kejahatan rezim Zionis telah mempengaruhi hati nurani masyarakat di dunia dan eskalasinya telah menimbulkan reaksi yang lebih luas terhadap para pendukung rezim Israel, termasuk di London, dan mereka menganggap pemerintah Inggris sebagai mitra kejahatan rezim Israel. (MF)