Mencermati Sikap Erdogan terkait Kerja Sama NATO dengan Rezim Zionis
(last modified 2024-07-13T04:14:59+00:00 )
Jul 13, 2024 11:14 Asia/Jakarta
  • Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Presiden Turki mengatakan, "Kerja sama Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan Israel tidak bisa dilanjutkan karena rezim ini melanggar nilai-nilai dasar aliansi NATO."

Pernyataan tersebut disampaikan Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers usai mengikuti KTT NATO dengan kehadiran Ukraina di Washington.

Presiden Turki menegaskan Israel sedang membantai warga Palestina di Gaza.

Sebelum Erdogan, Spanyol menginginkan pendekatan yang setara dengan NATO terhadap krisis di Gaza dan Ukraina.

Pasalnya, dalam rancangan resolusi akhir KTT NATO di Washington, tidak ada satu kata pun yang menyinggung soal Gaza.

Ali Nikmanesh, pakar politik mengatakan mengenai hal ini, NATO dan Barat secara keseluruhan selalu memiliki pandangan dan pendekatan ganda dalam kaitannya dengan perkembangan global, yang terlihat jelas dalam kasus Gaza. Beberapa anggota NATO, seperti Turki dan bahkan Spanyol, melihat organisasi militer ini juga dapat membantu mengakhiri perang di Gaza dan Ukraina dengan cepat dengan mengambil posisi yang rasional.

Menurut Erdogan, Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim kriminal Zionis mengancam keamanan seluruh wilayah dengan melanjutkan perang di Gaza.

Presiden Turki menegaskan, Dalam seluruh pertemuannya di pertemuan NATO, dia telah meminta perhatian terhadap tragedi yang terus berlanjut di Wilayah Pendudukan Palestina, khususnya Gaza.

Turki bersama negara-negara Islam lainnya memberikan tekanan tambahan pada Israel untuk mengakhiri kejahatannya di Gaza.

Namun Netanyahu, dengan dukungan penuh Amerika Serikat, bukan hanya tidak menyetujui gencatan senjata di Gaza, tapi tetap melanjutkan kejahatannya, yang baru-baru ini ia lakukan dengan menyerang sebuah sekolah dan membunuh puluhan siswa.

Oleh karena itu, menurut Erdogan, Turki telah mengajukan gugatan terhadap Israel di Pengadilan Kejahatan Internasional di Den Haag bersama dengan Afrika Selatan.

Meskipun sangat penting untuk menyampaikan keluhan tentang Israel di forum dan pengadilan internasional, selain itu, memutus sepenuhnya hubungan politik dan perdagangan negara-negara Islam dengan rezim Israel yang melakukan pembunuhan terhadap anak-anak adalah hal yang sangat efektif dan dapat dengan cepat memaksa rezim Israel untuk menghentikan perang di Gaza.

Meskipun negara-negara Islam merasa jijik dan mengutuk kejahatan rezim Zionis di Gaza, aliansi yang utuh belum terbentuk di antara negara-negara tersebut demi memaksa rezim Zionis menghentikan perang di Gaza.(sl)

Tags