Mayoritas Pemukim Zionis Mendukung Pertukaran Tahanan dengan Hamas
(last modified Sat, 11 Jan 2025 07:48:42 GMT )
Jan 11, 2025 14:48 Asia/Jakarta
  • Mayoritas Pemukim Zionis Mendukung Pertukaran Tahanan dengan Hamas

Hasil survei terbaru oleh surat kabar Israel, Ma'ariv menunjukkan bahwa 88 persen responden yang tinggal di wilayah pendudukan mendukung tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan Zionis dengan Hamas.

Jaringan Sahab melaporkan hasil survei surat kabar Israel Ma'ariv yang menunjukkan bahwa 52 persen penduduk wilayah yang diduduki Israel mendukung perjanjian komprehensif, dan 36 persen dari mereka mendukung perjanjian parsial dengan pertukaran tahanan dengan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas). 

Jajak pendapat menunjukkan bahwa 51 persen pendukung koalisi yang berkuasa mendukung perjanjian komprehensif dan 14 persen menentangnya, sementara pendukung partai oposisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menentang perjanjian pertukaran tahanan dengan perlawanan Palestina.

Hal ini terjadi ketika Osama Hamdan, seorang pemimpin senior Hamas mengatakan, “Perjanjian pertukaran tahanan dengan rezim Zionis memiliki aturan tersendiri yang akan diterapkan, dan berdasarkan aturan ini, rezim Zionis akan menerima tahanannya, dan kami juga akan menerima 'milik kami' dan kami akan mengantarkannya".

"Hal yang penting adalah diakhirinya agresi dan penarikan tentara Israel dari Jalur Gaza" ujar Hamdan.

Setelah sekitar 16 bulan sejak dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa dan penangkapan sejumlah Zionis oleh perlawanan Palestina di Jalur Gaza, militer rezim Zionis melancarkan agresi yang luas terhadap Gaza, tapi gagal membebaskan tahanan Israel. Bahkan sejumlah besar mereka tewas dalam serangan udara dan artileri Israel sendiri.

Penentangan Benjamin Netanyahu terhadap gencatan senjata di Jalur Gaza telah menghilangkan kemungkinan tercapainya kesepakatan untuk membebaskan tahanan Zionis dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dari penjara rezim Zionis.

Hal ini telah menyebabkan protes yang meluas oleh keluarga para tahanan di wilayah pendudukan. 

Ketika mereka menuntut kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan tahanan Zionis, Netanyahu, yang yakin akan diadili atas tuduhan korupsi setelah perang berakhir, menghalangi kesepakatan apa pun mengenai masalah ini demi menyelamatkan dirinya sendiri.(PH)