Indonesia Negeri Gempa, Ini Potensi Lindu Jakarta-Surabaya
https://parstoday.ir/id/news/indonesia-i63027
Indonesia memang negeri gempa. Dalam dua bulan terakhir saja setidaknya ada dua gempa besar yang menyebabkan bencana kemanusiaan dengan skala masif. Pertama, gempa Lombok yang terjadi Agustus lalu berkekuatan magnitudo 7. Kedua, gempa Donggala dengan kekuatan magnitudo 7,4, menyebabkan tsunami yang menyapu Kota Palu pada 28 September 2018.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Okt 14, 2018 11:06 Asia/Jakarta
  • Indonesia memang negeri gempa. Dalam dua bulan terakhir saja setidaknya ada dua gempa besar yang menyebabkan bencana kemanusiaan dengan skala masif.
    Indonesia memang negeri gempa. Dalam dua bulan terakhir saja setidaknya ada dua gempa besar yang menyebabkan bencana kemanusiaan dengan skala masif.

Indonesia memang negeri gempa. Dalam dua bulan terakhir saja setidaknya ada dua gempa besar yang menyebabkan bencana kemanusiaan dengan skala masif. Pertama, gempa Lombok yang terjadi Agustus lalu berkekuatan magnitudo 7. Kedua, gempa Donggala dengan kekuatan magnitudo 7,4, menyebabkan tsunami yang menyapu Kota Palu pada 28 September 2018.

Gempa ternyata juga mengintai kota-kota besar di Pulau Jawa. Ibukota provinsi di Pulau Jawa yang padat penduduk punya ancaman gempa dari sesar atau patahan sekitar juga zona subduksi. Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya, sudah terpetakan ancaman bahaya gempanya dari pergerakan sesar sekitar. Sementara keberadaan patahan di Jakarta masih kontroversi.

Ketua Tim Pemutakhiran Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017 Masyhur Irsyam mengatakan, tim peneliti memastikan sumber-sumber gempa baru dari patahan di darat. Di Pulau Jawa, sumber-sumber gempa baru dari patahan di darat itu umumnya berada di kawasan utara Jawa.

Mulai dari Sesar Subang (M=6,5) dengan pergerakan 0,1 milimeter per tahun. Sesar Cirebon (M=6,2-6,5) dengan pergerakan 0,5-1 milimeter per tahun, Sesar Brebes (M=6,5), Sesar Ajibarang (M=6,5), Sesar Tegal (M=6,5), Pemalang (M=6,3) dan Pekalongan (M=6,5).

Ada juga patahan yang melintasi Semarang dengan pergerakan 0,1 milimeter per tahun dengan potensi maksimal gempa bermagnitudo 6,5. Sesar Ungaran (M=6,0), Muria (M=6,2), Merapi-Merbabu (M=6,0), Rawapening (M=6,5), Purwodadi (M=6,5), Cepu (M=6,5), Blumbang (M=6,6), Waru (M=6,5).

Kemudian Patahan Surabaya (M=6,5) dengan laju pergerakan 0,05 milimeter per tahun. Ada pula tercatat sesar di Pasuruan, Probolinggo, dan Wonorejo, namun belum diketahui potensi gempa dan pergerakannya.

Sementara di Bandung ada Sesar Lembang dengan potensi gempa maksimal bermagnitudo 6,9. Yogyakarta punya Sesar Opak yang pernah pecah pada 2006 dengan magnitude 5,9. Ratusan ribu rumah rusak ringan hingga ambruk, dan 5.000 orang lebih meninggal dunia.

Adapun potensi sesar di wilayah DKI Jakarta, kata Mashyur, sejauh ini baru dugaan. "Selama ini belum ada sumber gempa di bawah kaki Jakarta, belum ada bukti dan studi yang lengkap," katanya di ITB, Senin lalu.

Potensi gempa yang teridentifikasi bisa menggoyang Jakarta, kata Mashyur, berasal dari sesar sekitar dan zona subduksi. Misalnya dari perairan selatan Jawa, Sesar Besar Sumatera, atau Sesar Cimandiri dengan kekuatan gempa maksimal bermagnitude 7. Sebelumnya diberitakan, menurut Badan Geologi gempa megathrust di Selat Sunda memang berpotensi berdampak ke Jakarta. Selain itu, ada dua sumber lagi.

"Yakni di patahan aktif di sekitar Jakarta dan intraslab di bawah Jakarta," kata Sri Hidayati Maret lalu saat masih menjadi Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.

Daftar 15 Sumber Potensi Gempa Besar di Indonesia

Berbagai potensi gempa besar mengancam wilayah Indonesia dari Aceh sampai Papua. Sumbernya berada di daratan berupa sesar atau patahan, maupun di zona subduksi atau tumbukan dua lempeng kerak bumi di wilayah perairan atau samudera.

Lindu, menurut pakar gempa dari Institut Teknologi Bandung Masyhur Irsyam, disebabkan dua faktor. "Pergerakan sesar atau patahan serta aktivitas subduksi atau tumbukan dua lempeng kerak bumi," katanya Senin lalu di ITB.

Sesar atau patahan umumnya berada di daratan pulau dan sebagian menerus ke laut. Adapun zona subduksi berada di perairan samudera.

Berdasarkan data dari Peta dan Sumber Bahaya Gempa 2017, megathrust subduksi yang bisa membangkitkan tsunami dan menerjang pesisir di daratan pulau.

Berikut daftarnya dari ujung barat Indonesia:

1. Segmen Aceh - Andaman magnitude maksimum (Mmax) 8,9

2. Segmen Nias - Simelue (Mmax=8,9)

3. Segmen Batu (Mmax=8,2)

4. Segmen Mentawai - Siberut (Mmax=8,7)

5. Segmen Mentawai - Pagai (Mmax=8,9)

6. Segmen Enggano (Mmax=8,8)

7. Segmen Selat Sunda - Banten (Mmax=8,8)

8. Segmen Jawa Barat selatan (Mmax=8,9)

9. Segmen Jawa Tengah - Jawa Timur selatan (Mmax=8,9)

10. Segmen Bali selatan (Mmax=9,0)

11. Segmen Nusa Tenggara Barat selatan (Mmax=8,9)

12. Segmen Nusa Tenggara Timur selatan (Mmax=8,7)

13. Segmen Laut Banda Selatan (Mmax=7,4)

14. Segmen Laut Banda Utara (Mmax=7,9)

15. Segmen Utara Sulawesi (Mmax=8,2)

Sumber: Tempo.co