Menengok Kembali Keindahan Kampung Warna-warni Malang
(last modified Sun, 28 Oct 2018 10:15:00 GMT )
Okt 28, 2018 17:15 Asia/Jakarta
  • Kampung Warna-warni Malang.
    Kampung Warna-warni Malang.

Kampung Wisata Jodipan di Kota Malang, Jawa Timur atau yang dikenal sebagai Kampung warna-warni menjadi salah satu obyek wisata alternatif di wilayah ini.

Kampung yang dulu merupakan 'permukiman kumuh' ini menjadi lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan. Menurut wartawan di Malang, Eko Widianto, seperti dilansir situs BBC, tiap akhir pekan diperkirakan jumlah pengunjung mencapai ratusan orang.

Sejumlah pengunjung tampak berkeliling gang-gang sempit di dalam kampung yang berada bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, sementara warga di sana tetap beraktivitas seperti biasa. Sesekali para wisatawan mengambil foto suasana kampung ataupun 'selfie'. Sekitar 107 rumah warga di sini tampak dicat dengan 17 sarna, dengan gambar yang dilukis komunitas mural.

Sebagian wisatawan masuk ke dalam permukiman dan berfoto di atas jembatan dengan latar belakang Kampung Jodipan. Ketua RW 2 Kelurahan Jodipan, Soni Parin tak menyangka kampungnya yang dulu dikenal sebagai permukiman kumuh menjadi obyek wisata alternatif. Dia mengatakan, saya yang punya kampung bingung sendiri, apa ya yang mereka lihat? Ada orang Belanda dan Australia juga yang ke sini.

Inisiatif untuk mencat kampung ini muncul dari sejumlah mahasiswa mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammaidyah Malang yang tergabung dalam kelompok guyspro.

Image Caption

 

Koordinator guyspro, Nabila Firdausiyah mengaku awalnya ingin mengubah perilaku warga di bantaran sungai yang membuang sampah ke sungai, Jodipan dipilih lantaran terlihat memiliki lanskap yang bagus dilihat dari jembatan Jalan Gatot Subroto.

Menurut Nabila, komunitas mural dan seniman dilibatkan untuk melukis dinding rumah warga. 30 tukang cat juga dikerahkan untuk mengubah wajah kampung kumuh Jodipan.

Awalnya pengecatan kampung dilakukan agar rumah-rumah di sana tak terlihat 'kusam' dan agar masyarakat memperhatikan masalah sanitasi. Usulan itu pun disampaikan kepada Soni, yang kemudian meminta persetujuan dari tokoh masyarakat di kampung tersebut.

Pengecatan dilakukan oleh masyarakat dengan bantuan tentara dan juga bantuan salah satu produsen cat di Malang pada Juni 2016. Menurut Soni, Warga membantu secara sukarela, mengecat dan membantu konsumsi.

Kampung Jodipan mulai dikenal luas sejak fotonya dibagikan ke media sosial.  Wali Kota Malang menetapkan permukiman warga Jodipan dan Ksatrian di bantaran sungai Brantas sebagai obyek wisata. (RA)