Feb 25, 2022 16:43 Asia/Jakarta
  • Foto Presiden Vladimir Putin dan Presiden Sayid Ebrahim Raisi.
    Foto Presiden Vladimir Putin dan Presiden Sayid Ebrahim Raisi.

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi dalam pembicaraan telepon dengan rekannya dari Rusia, Vladimir Putin, membahas perkembangan internasional dan perundingan nuklir Wina.

Raisi dalam pembicaraan pada Kamis (24/2/2022) malam, mengatakan ekspansi NATO merupakan ancaman serius bagi stabilitas dan keamanan negara-negara merdeka di berbagai wilayah.

Dia menyatakan pengertiannya sehubungan dengan masalah keamanan Rusia yang disebabkan oleh tindakan destabilisasi Amerika Serikat dan NATO.

Mengacu pada perundingan nuklir di Wina, ia menekankan bahwa Iran sedang mencari kesepakatan yang permanen.

"Memberikan jaminan yang kredibel, mengakhiri masalah politik, dan mencabut sanksi yang sebenarnya merupakan prasyarat untuk mencapai kesepakatan yang permanen," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Presiden Putin menjelaskan perkembangan situasi di Ukraina setelah keputusan untuk melakukan operasi militer khusus.

Dia menggambarkan situasi saat ini sebagai tanggapan yang sah terhadap pelanggaran perjanjian keamanan selama beberapa dekade dan upaya Barat untuk merusak keamanan Rusia.

Merujuk pada kerja sama aktif Iran dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Presiden Rusia menekankan pentingnya melanjutkan konsultasi antara kedua belah pihak. (RM)

Tags