Rezim Zionis, Penyebab Utama Kerusuhan di Wilayah Pendudukan Palestina
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyebut rezim Zionis sebagai akar penyebab semua kerusuhan di wilayah pendudukan.
Saeed Khatibzadeh, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran pada Jumat (8/4/2022) malam menyinggung perkembangan terbaru di wilayah pendudukan Palestina, dengan mengatakan, "Rasisme, penindasan, pembunuhan, pemenjaraan, perampasan yang meluas serta penghinaan setiap hari terhadap bangsa Palestina yang tertindas dan terorisme rezim apartheid Zionis adalah akar penyebab semua kerusuhan di wilayah pendudukan."
Jubir kemenlu Iran menyebut perang melawan penjajah sebagai hak yang sah, jelas dan alami dari bangsa Palestina dalam menghadapi serangan masif dan berulangkali rezim penjajah Zionis ke tempat-tempat suci dan kejahatan terus-menerus atas warga Palestina. Orang-orang hidup dalam kesulitan, tekanan dan penganiayaan berat di al-Quds.
Khatibzadeh juga menekankan dukungan Republik Islam Iran untuk cita-cita Palestina dan perjuangan pembebasan rakyatnya.
Dalam tiga pekan terakhir, para pejuang Palestina telah melakukan lima operasi mati syahid di wilayah pendudukan, dan menewaskan sedikitnya 14 Zionis dan melukai puluhan lainnya.
Dalam operasi terakhir, sumber-sumber Palestina mengumumkan pada Kamis (07/04/2022) malam bahwa operasi mati syahid telah berhasil dilakukan di salah satu jalan terbesar Tel Aviv. Menurut laporan berbagai media, tiga zionis tewas dan lebih dari 10 zionis terluka dalam operasi tersebut.
Setelah operasi, pasukan Zionis Israel bersiaga dan menutup beberapa jalan. Rezim Zionis juga memperketat tindakan pengamanan di perbatasan dan pos pemeriksaan.
Operasi anti-Zionis baru-baru ini oleh pemuda Palestina terjadi setelah kejahatan dan agresi rezim Zionis di Jalur Gaza dan Tepi Barat meningkat, dan kelompok-kelompok Palestina memperingatkan bila agresi ini terus berlanjut.
Forum Nasional Keluarga Syahid Palestina baru-baru ini mengumumkan bahwa pasukan rezim pendudukan Zionis telah membunuh total 357 warga Palestina pada tahun 2021, 60 di antaranya adalah wanita Palestina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyebut rezim Zionis sebagai akar penyebab semua kerusuhan di wilayah pendudukan.
Ini adalah jumlah syuhada perempuan Palestina terbanyak dalam sejarah kejahatan dan tindak kekerasan yang dilakukan rezim Zonis sejak pendudukan tanah Palestina pada tahun 1948. Militer Zionis telah menahan 1.460 warga Palestina sejak awal tahun baru Masehi.
Jelas, kelanjutan dari kejahatan ini telah memicu reaksi kelompok Perlawanan Palestina, dan kelompok-kelompok ini selalu memperingatkan rezim Zionis bahwa kejahatan dan agresi penjajah tidak akan pernah dibiarkan tanpa balasan.
Suheil al-Hindi, anggota biro politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), telah memperingatkan rezim Zionis bahwa jika melanjutkan agresi terhadap Palestina, akan ada "ketajaman pedang" dan tembakan senjata, dan bahwa perlawanan akan melawan musuh dengan sekuat tenaga. .
Faktanya adalah dengan berdirinya rezim palsu Israel pada tahun 1948, dengan konspirasi internasional yang dipimpin oleh Inggris, dimulai masalah rakyat Palestina dan regional.
Sejak itu rezim Zionis telah menjadi kanker di kawasan Asia Barat dan menjadi penghalang utama perdamaian di kawasan. Untuk itu, isu pendudukan Palestina oleh Zionis menjadi isu terpenting di dunia Islam.
Meskipun lebih dari tujuh dekade masalah Palestina diangkat di PBB dan pengakuan Palestina oleh puluhan negara, rakyat Palestina masih belum menikmati manfaat penuh dari sebuah negara merdeka. Warga Palestina sekarang tidak punya cara lain untuk mencapai tujuan mereka selain melawan penjajah Zionis.
Dengan kata lain, mengingat temperamen memberontak, melanggar hukum dan melanggar perjanjian rezim penjajah Zionis, perlawanan adalah satu-satunya pilihan bangsa Palestina yang diduduki untuk memaksa rezim Zionis ini menerima solusi demokratis untuk menentukan nasib Palestina.
Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam, dalam pidatonya pada Bahman 1398 HS tentang masalah Palestina menekankan:
"Apa solusi (masalah Palestina)? Solusinya adalah keteguhan dan perlawanan yang berani. Bangsa Palestina dan elemen-elemen Palestina serta organisasi-organisasi Palestina harus, dengan jihad pengorbanan diri mereka, mempersempit lapangan untuk musuh Zionis dan Amerika Serikat. Ini adalah satu-satunya cara, dan seluruh dunia Islam harus membantu mereka. Semua bangsa Muslim harus mendukung Palestina. Ini adalah solusinya. Tentu saja, keyakinan saya adalah bahwa berbagai organisasi bersenjata Palestina akan berdiri, mereka akan melanjutkan perlawanan. Jalannya adalah perlawanan.(sl)